Memindahkan Produksi ke Semarang pada 2020: Mengapa?

Saat membicarakan manufaktur di Indonesia, tentu saja Jakarta masih menjadi destinasi terpopuler, lalu diikuti oleh Bali, pulau paling terkenal di negara ini.

Namun, biaya properti mungkin menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus dipertimbangkan secara matang sebelum menjalankan bisnis manufaktur baru di Indonesia.

Pada 2020, banyak investor akan memilih untuk memindahkan produksi ke Semarang. Pantas saja, ini karena Semarang menawarkan solusi yang efektif dari segi biaya untuk mengembangkan manufaktur dibandingkan Jakarta dan Bali.

Manufaktur di Indonesia: Peluang Investasi Semarang

Mengapa Semarang?

Semarang telah dikenal akan lokasi strategisnya di jalur maritim Indonesia sebagai kota pelabuhan penting dengan aksesnya ke Laut Jawa. Pantas saja jika kota ini telah dipilih sebagai salah satu tempat dagang paling berpengaruh yang menghubungkan Jawa dengan pulau-pulau lain serta negara-negara lain sejak kolonisasi Belanda.

Pelabuhan Semarang juga berkontribusi terhadap manufaktur di Indonesia sejak bertahun-tahun lalu arena lokasi strategisnya yang terekspos ke pasar-pasar internasional.

Selain itu, Semarang juga terletak tepat di antara Jakarta dan Surabaya, keduanya merupakan kota-kota terbesar di Pulau Jawa dengan pasar domestik yang begitu besar.

Lebih lanjut, berdasarkan riset yang dilakukan oleh startupranking pada 2017, 31% startup di Indonesia berlokasi di Semarang, dan sekarang jumlahnya semakin banyak.

Dan, pemerintah Semarang memainkan peran besar dalam mendukung perkembangan startup di kotanya dengan memfasilitasi ekosistem startup. Pemerintah juga meyakini perkembangan startup dapat meingkatkan pertumbuhan ekonomi, dan hal ini benar.

Peluang Usaha Prospektif

Jawa Tengah dikenal akan sektor agrikultur dan perdagangan serta manufaktur. Ini dibuktikan dengan Surat Ketertarikan di Forum Bisnis Semarang yang diselenggarakan pada 2019.

Lebih dari 400 perusahaan internasional dan domestik serta investor potensial dan tokoh asional menghadiri forum ini untuk membahas peluang investasi di Semarang.

Hasilnya, 11 perusahaan telau memulai Surat Ketertarikan dengan total USD 3,02 triliun, yang terdiri dari investasi di berbagai sektor seperti kesehatan, perdagangan, properti, perhotelan dan konstruksi, menunjukkan minat investasi di Semarang. Investasi terbesar diinisiasi oleh Taizhou Fuling Plastic Co. Ltd. di sektor industri dengan nilai mencapai USD 15 juta.

Properti adalah sektor paling menarik di Semarang, terdiri dari enam perusahaan yang berinvestasi. Perusahaan lain yang juga berkontribusi terhadap sektor industri yaitu Randugarut Plastic. Brantas Abipraya, salah satu perusahaan milik negara juga berkontribusi terhadap sektor konstruksi, serta Citra Grand Hotel Management menjadi satu-satunya kontributor di sektor perhotelan.

Realisasi Investasi di Semarang

Selain derasnya investasi yang mendukung manufaktur Indonesia, Semarang juga menawarkan pertumbuhan ekonomi potensial sebesar 6.52%, didukung oleh realisasi investasinya yang mencapai IDR 24 triliun pada akhir tahun 2019.

Realisasi investasi dapat menjadi salah satu faktor terpenting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dalam jangka waktu dekat yang juga akan mendukung Semarang dalam manufaktur di Indonesia.

Layanan Terintegrasi Cekindo Menjadikan Pendirian Bisnis di Semarang Lebih Cepat dan Mudah

Memulai bisnis di Indonesia bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika Anda tidak memahami pasar target Indonesia beserta regulasi dan persyaratannya.

Cekindo dapat mendukung keseluruhan aspek pendirian bisnis Anda dengan layanan seperti pendaftaran perusahaan, izin kerja dan izin usaha.

Hubungi kami dengan mengisi form di bawah ini untuk membahas cara terbaik mendirikan bisnis manufaktur Anda di Semarang.