Panduan Uji Tuntas SDM dalam Merger dan Akuisisi di Indonesia

Panduan Uji Tuntas SDM dalam Merger dan Akuisisi di Indonesia

InCorp Editorial Team

Daftar Isi

Beberapa tahun terakhir ini adalah waktu yang baik untuk merger dan akuisisi (M&A) di Indonesia. Merger dan akuisisi di negara ini diprediksi akan positif dalam tahun-tahun mendatang.

Menurut Statista.com, transaksi M&A di Indonesia bernilai USD 4 miliar pada 2017. Mengikuti sentimen pasar yang positif, kita melihat adanya pelojakan signifikan akan transaksi M&A dengan nilai tercatat sebesar USD 10 miliar pada 2019.

Merger serta akuisisi di Indonesia adalah transaksi perubahan kepemilikan antara dua perusahaan. Merger berarti gabungan dua perusahaan, sementara akuisisi berarti pembelian suatu perusahaan oleh yang lain.

Tujuan utama M&A adalah menciptakan nilai perusahaan yang lebih tinggi melalui sinergi, serta mencapai produktivitas dan efisiensi biaya yang lebih besar. Tujuan akhirnya, tentunya, adalah melakukan ekspansi ke pasar baru dan meningkatkan pemasukan.

Salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi perjanjian M&A secara signifikan adalah aspek manusia. Gagal memerhatikan masalah karyawan dan sumber daya manusia akan menyebabkan banyak perjanjian M&A hancur berantakan.

Oleh karena itu, sebelum mengambil alih atau bergabung dengan perusahaan lain, semua pembeli potensial harus melakukan uji tuntas SDM. Uji tuntas SDM untuk M&A di Indonesia dilakukan untuk manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak.

Artikel Terkait: Pasca Transaksi Merger, Akuisisi dan Konsolidasi di Indonesia

Pentingnya Melakukan Uji Tuntas SDM dalam Merger dan Akuisisi di Indonesia

Dalam merger dan akuisisi di Indonesia, informasi keuangan penting untuk hasil akhir yang diinginkan.

Namun, M&A juga dapat gagal karena alasan terkait manusia dan inilah mengapa peran uji tuntas SDM tak dapat disangkal.

Untuk memulai, uji tuntas SDM adalah proses yang diambil oleh perusahaan yang akan melakukan M&A untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi budaya perusahaan lain serta peran, tingkah laku dan kapabilitas karyawannya. Hal ini membantu pembeli menentukan jika M&A-nya berharga, dan menjadi fondasi kemulusan integrasi.

Uji tuntas SDM penting karena tanpanya isu-isu berikut dapat terjadi:

  • Benturan budaya
  • Menurunnya prinsip perusahaan karena karyawan kurang memahami ekspektasi perusahaan baru
  • Pelanggan atau akun terpengaruh
  • Hilangnya talenta atau karyawan utama mengundurkan diri
  • Manajemen baru tidak dapat setuju akan arah masa depan perusahaan

Checklist Uji Tuntas SDM

Proses uji tuntas yang efektif yang dapat mengeliminasi potensi risiko saat proses M&A di Indonesia harus mencakup:

  • Meninjau materi kepatuhan peraturan dan rahasia. Ini termasuk kontrak kerja, data karyawan, proses SDM dan lainnya
  • Mempelajari prosedur, kebijakan dan pelatihan
  • Mempelajari hubugan dan budaya tempat kerja, menganalisis pertikaian karyawan sebelumnya, isu kinerja dan turnover
  • Mengaudit dokumen departemen SDM untuk memastikan kelengkapan dan konsistensinya
  • Memeriksa struktur remunerasi, kompensasi dan kebijakan tunjangan karyawan
  • Mengevaluasi strategi SDM tentang rekrutmen, retensi, pengunduran diri, pelatihan dan perencanaan tenaga kerja

Cekindo dapat Membantu Transaksi M&A dan Uji Tuntas di Indonesia

Uji tuntas SDM hampir selalu ada saat ini dalam transaksi merger dan akuisisi di Indonesia. Kebanyakan pebisnis dan direktur perusahaan tidak ingin mengambil risiko sehingga melakukan uji tuntas secara mendalam untuk mengurangi tekanan dan liabilitas secara signifikan.

Dengan uji tuntas SDM Cekindo di Indonesia, kami memastikan Anda akan memiliki ketenangan pikiran saat menandatangani kontrak. Keresahan Anda akan risiko, ketidakpastian dan kerahasiaan akan hilang.

Pengalaman dan pendekatan kami dalam melakukan uji tuntas SDM dapat membantu Anda mengambil keputusan tepat sebelum melakukan transaksi dengan syarat yang dapat diterima.

Isi form berikut jika Anda ingin kami melakukan uji tuntas SDM atau membantu Anda dengan transaksi M&A.

Hubungi kami.

Lead Form ID

Pertanyaan yang sering diajukan