prestasi kami

Cekindo Berpartisipasi Memberi Presentasi Mengenai Industri Kesehatan

InCorp Editorial Team

Daftar Isi

Cekindo mendapat kesempatan emas untuk memberi presentasi mengenai industri kesehatan dan registrasi produk di Indonesia pada eksebisi Ingredients South East Asia.

Kepala Departemen Legal dan Korporasi Hukum Cekindo, Nurmia Agustina mendapat undangan sebagai pembicara pada hari kedua acara seminar yang digelar pada 6 April 2016 di Jakarta International Expo.

Ia membuat presentasi yang bertema ‘Doing Business in Indonesia: unlocking the Opportunities in This Region’. Ia menegaskan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial yang besar di industri kesehatan karena demografi yang menguntungkan.

“Keputusan untuk masuk pasar Indonesia sangat penting. Indonesia adalah negara besar, kita memiliki lebih dari 250 juta penduduk. Kita adalah pasar terbesar di Asia Selatan. Tapi birokrasi di Indonesia cukup rumit, terutama bagi perusahaan yang baru karena mereka harus tahu peraturan, “kata Numia dalam presentasinya

 

Dengan pengalamannya di bidang ini, terutama dalam hal pendaftaran produk di Indonesia, Numia Agustina yang juga menjabat sebagai Principal Consultant di Cekindo juga menyajikanm beberapa informasi tentang cara melakukan bisnis di Indonesia, terutama berfokus pada kesehatan, suplemen, nutraceuticals dan sebagainya.

“Sebagai principal konsultan di Cekindo, saya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam berbagai proyek termasuk terhubung dengan industri kesehatan, perangkat kedokteran, farmasi, suplemen makanan dan kosmetik,” katanya.

Ia juga memberi informasi kepada audien jika mendaftarkan produk kesehatan adalah langkah penting terutama untuk perusahaan asing dalam memperluas produk mereka. Pendaftaran perangkat medis di Indonesia adalah suatu hal yang sangat diatur di Indonesia. Produsen medis dan distributor medis Indonesia harus mengajukan permohonan lisensi produk medis sebelum produk mereka  dapat diimpor, dijual, dan digunakan di Indonesia.

Registrasi Produk di Indonesia

Di Indonesia, semua produk kesehatan juga produk makanan harus memenuhi semua persyaratan keselamatan untuk memasuki pasar.

Cekindo at Health Ingredients South East Asia Exhibition

Registrasi produk di Indonesia berada di bawah kendali Departemen Kesehatan dan Badan independen Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Untuk perangkat medis dan produk rumah tangga, akan secara langsung mendaftar ke Departemen Kesehatan untuk mendapatkan izin edar.

Sedangkan untuk kosmetik, suplemen makanan, makanan dan minuman, obat dan obat tradisional yang terdaftar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk makanan impor, itu adalah suatu keharusan untuk mengajukan nomor registrasi ML dari BPOM dan proses pendaftaran reguler membutuhkan waktu antara 2 sampai 3 bulan tergantung pada produk. Dan untuk registrasi obat di Indonesia diatur secara ketat, dapat mengambil 1-3 tahun pendaftaran sebagai pemerintah Indonesia sebagian besar menganggap obat lokal diproduksi bukan obat impor.

Terdapat tiga alternatif mengenai cara mendaftarkan produk impor di Indonesia pendaftaran produk di bawah badan hukum di Indonesia, di bawah distributor lokal yang ditunjuk, dan di bawah pihak ketiga yang tepat. (Anda dapat membaca lebih lanjut tentang pendaftaran produk di sini).

Pameran Health ingredients South East sendiri mampu membawa lebih dari 1.000 pengunjung dari pasar kesehatan utama, bersama dengan lebih dari 5.500 peserta dan 260 peserta. Dukungan dari badan-badan pemerintah untuk pameran juga dapat dilihat dengan hadirnya perwakilan dari Badan Nasional Indonesia Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selama acara.

Verified by

Vidvant Brahmantyo

at InCorp Indonesia

Telah berkecimpung di industri ini sejak tahun 2006, Vidvant memiliki pengalaman luas di bidang konsultasi keuangan dan manajemen bisnis. Ia diangkat sebagai Chief Executive Officer InCorp Indonesia pada Januari 2022 karena keahliannya yang luas tersebut. Di InCorp Indonesia, Vidvant bertanggung jawab untuk menyusun strategi bisnis, menetapkan ekspektasi kinerja tinggi, dan mengawasi manajemen kekayaan. Vidvant memulai karirnya sebagai auditor keuangan untuk Grant Thornton, di mana ia menyediakan jasa audit keuangan untuk perusahaan publik dan swasta. Beliau juga pernah menjabat sebagai Manajer dan Direktur Deloitte Indonesia dan memimpin beberapa proyek terkait implementasi ICFR, Sarbanes-Oxley (SOX), audit internal serta manajemen risiko untuk beberapa BUMN besar seperti PT Pertamina (Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero). Vidvant tertarik pada bisnis dan manajemen keuangan sejak menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dan meraih gelar sarjana di bidang akuntansi. Keahliannya juga telah diakui oleh banyak lembaga terkemuka, termasuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Kementerian Keuangan Indonesia di mana ia masing-masing terdaftar sebagai Chartered Accountant (CA) dan Akuntan Negara. Komite Koordinasi Akuntan Profesional ASEAN Chartered (ACPACC) juga mengakuhkan gelar Akuntan Profesional ASEAN Chartered kepadanya. Pengalaman dan semangatnya dalam bisnis dan manajemen keuangan telah membuat Vidvant memiliki pengetahuan yang mendalam antara lain di bidang keuangan perusahaan, strategi kinerja keuangan, konsultasi bisnis, pengembangan bisnis, dan ekspansi perusahaan.

Apakah Anda siap memasuki
pasar Indonesia?

Hubungi kami.

Lead Form ID

We use cookies to improve and customise your browsing experience. You are deemed to have consented to our cookie policy as you continue browsing our site.