Industri Halal: Masa Depan Perekonomian Indonesia – Dapatkan Sertifikasi Halal Sekarang

No one would argue the fact that Indonesia has the largest Muslim population in the world. Consisting of over 260 million people, Indonesia has more than 88% Muslim citizens.

According to a study conducted by Thomson Reuters, in 2015 alone, Muslims worldwide spent over US$1.9 trillion in a variety of sectors, especially in the food and beverages and clothing industries. In 2016, Indonesia was ranked the country with the highest spending on food and beverages, amounting to US$169.7 billion.

Therefore, Indonesia is favorably positioned to be Southeast Asia’s biggest halal products hub. This is very attractive to many foreign investors. The projection is further supported and evidenced by the diverse Indonesian demographics, increasing consumer awareness, growing income, and rising awareness of religious obligations.

Let us take a closer look at the halal industry in Indonesia and how ready the initiative is to drive and shape the future of Indonesia’s economy.

The Halal Industry in Indonesia is Booming

In 2018, the Indonesian government revealed that halal certification would be mandatory by 2019. This makes sense because Indonesia wishes to push the already booming halal industry and lead the country to become a global halal hub.

Plus, the Indonesian Halal market has yet to reach its full potential. Many opportunities are on their way to benefit the investors, business owners, and the country’s economy.

Furthermore, the global Muslim population will increase to 2.2 billion by 2030, and the Indonesian population contributes to a big part of the increase. Within eight years’ time, from 2010-2018, the Muslim population in Indonesia reached 200 million people, and the number has never stopped growing.

With all the stated facts, the demand for halal products is believed to rise significantly. Numerous small and medium-sized companies in Indonesia have already taken advantage of these halal opportunities.

halal market indonesia

Big Business in Halal

A result from Google Trends shows the search for halal topics has increased greatly, indicating that people have increased interest in halal products and services.

With a market value of more than US$1 trillion and estimated to reach US$2.6 trillion by 2023, the Indonesian government has strongly encouraged industry players to enter this highly profitable market.

You may wonder which sectors have the most considerable potential and profits in the halal market. According to a report by Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), ten sectors are currently thriving as major halal businesses: food, fashion, education, pharmaceuticals, cosmetics, tourism, media and travel, medical and health, art and culture, and Sharia financial and banking industry.

Related article: Most Common Questions about Halal Certificate

Mandatory Halal Certification in Indonesia

Taking effect from October 2019, all businesses are required to obtain the mandatory halal certification. This new regulation will also enforce labeling and quality measures for halal products. Halal certificates are issued by the Halal Products Certification Agency (Badan Penyelenggara Jaminan Produk (BPJPH)).

Only businesses with halal certification will be able to prove that their halal products comply with Sharia laws, thus permitting the products to be consumed or used. This new law includes goods and services related to food and beverages, cosmetics, pharmaceuticals, chemical and biological products, and genetically modified products.

According to Indonesian Law No. 6 Year 2023, halal certification is valid as long as there’s no change in the ingredient or process.

Process of Halal Certification in Indonesia

Though the halal certification process might seem cumbersome, InCorp Indonesia can simplify the process for you. With InCorp Indonesia, the process to apply for halal certification in Indonesia is as follows:

  • Meet MS23000 halal requirements and implement the Halal Assurance System (HAS)
  • Prepare all necessary documents, the registration, and the halal certification contract fee, and submit them to InCorp Indonesia
  • Fill out documents according to your certification status and submit them to us to be processed
  • To ensure compliance, guidance is provided for all audits and lab analysis
  • The certificate is issued when the product meets HAS requirements and passes lab analysis.

Read also our in-depth guide on Securing Halal Certification in Indonesia.

Certify Your Halal Products through InCorp Indonesia

One important point to note is that if you do not obtain halal certification for your products in Indonesia, even when they are halal, they will become non-halal, with gradual implementation starting in October 2019.

This is why we urge you to register your halal products and obtain halal certificates as soon as possible. Get in touch with us today should you require assistance with your halal certification application in Indonesia by filling in the form below. Or visit our offices in Jakarta, Bali, Semarang, Surabaya, and Batam.

Industri Halal Indonesia: Mendefinisikan Kembali Tradisi Jalan-Jalan, Mode dan Bisnis

Walaupun diakui sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mengembangkan industri halalnya dengan baik. Pasar Indonesia memiliki potensi luar biasa.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan bahwa kaum Muslim dan segmen halal, kelompok pelanggan yang mengalami pertumbuhan, serta daya beli mereka yang juga meningkat, bukan menjadi yang utama dalam dunia online, tapi sekarang semuanya sedang mengalami perubahan.

Peneliti CORE Akhmad Akbar Susamto menyatakan adanya kebutuhan akan roadmap untuk mengembangkan industri halal di Indonesia. Tujuan ini selaras dengan tujuan yang dinyatakan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Finance Report, kaum Muslim yang menggunakan pendapatan sekali pakai, dikategorikan sebagai pasar Islam, tercatat berharga lebih dari 2 triliun USD dan sekitar 3.735 triliun USD pada tahun 2019. Studi yang dilakukan Thomson Reuters menunjukkan bahwa pada tahun 2015 kaum Muslim di berbagai belahan dunia menghabiskan lebih dari 1.9 triliun USD untuk produk yang berbeda-beda. Mreka menghabiskan 1.17 triliun USD untuk membeli makanan dan minuman dan 243 miliar USD untuk pakaian. Ini adalah dua produk teratas dalam daftar.

halal industry in Indonesia

Saat ini, banyak perusahaan rintisan di kawasan Asia Tenggara memfokuskan sebagian besar upaya mereka untuk memasuki pasar Muslim dan halal.

Fazal Balhardeen meluncurkan aplikasi Halal Trip setelah menyadari bahwa industri pariwisata dan hotel tidak menarik para pelancong Muslim. Aplikasi ini menyediakan panduan, tips dan fitur-fitur lain yang sangat membantu kaum Muslim yang bepergian ke kota-kota baru. Aplikasi ini juga membantu saat mereka ingin mencari makanan halal, mesjid dan sejenisnya.

Bintang pop Malaysia dan pendiri November Culture Yuna Zarari sangat terlibat dalam promosi komoditas mode yang bersifat halal, seperti kulot kulit palsu, celana panjang, penutup kepala berbagai warna, gaun lengan panjang, dan masih banyak lagi, dengan pasar online saat ini yang memburu power sleeves.

Malaysian Rushdi Siddiqui meluncurkan Zilzar, versi Islam untuk Amazon, yang menawarkan pilihan produk halal yang komprehensif, termasuk qur’an elektronik, tasbih, makanan dan masih banyak lagi. Zilzar memperkirakan pasar makanan Muslim di seluruh dunia berada di lebih dari 1.2 miliar USD pada tahun 2015.

Walau demikian, Profesor Keuangan dari City University Business School Meziane Lefer menjelaskan bahwa walaupun lanskap bisnis saat ini cocok bagi kaum Muslim untuk memulai perusahaan rintisan, ada banyak daftar yang harus mereka patuhi untuk mendirikan sebuah bisnis. Lefer menekankan bahwa perusahaan rintisan yang ingin menyediakan layanan halal bagi pelanggan Muslim tidak boleh mencari pendanaan yang tidak sesuai dengan hukum Syariah, seperti pembiayaan utang. Oleh karena itu, investasi malaikat akan menjadi pilihan terbaik untuk membiayai pertumbuhan bisnis mereka.

halal industry in Indonesia

Industri halal memang menjadi kesempatan besar bagi Indonesia, namun hukum yang berlaku mensyaratkan semua produk halal untuk disertifikasi pada tahun 2019. Ini menjadi tantangan tersendiri. Konsultan halal Jakarta Dr. Muhamed Hosen mengatakan bahwa dengan hukum ini menjadi wajib, pemerintah akan memastikan penegakkan hukum yang ketat dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan. Dengan demikian, pemerintah bisa mengevaluasi sertifikasi di seluruh wilayah di Indonesia dan daerah-daerah terpencil lainnya. Kegiatan ini akan memakan biaya besar.

Co-founder Facebook  Eduardo Savarin mengatakan bahwa Asia Tenggara tak diragukan lagi merupakan salah satu pasar online dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Ini menjelaskan mengapa Indonesia menggunakan sebagian besar sumber dayanya untuk membentuk komunitas bisnis rintisan.

Dengan kesempatan bisnis rintisan di Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara menjadi semakin terbuka lebar karena adanya potensi pasar baru ini, industri halal, bukanlah menjadi kejutan jika negara-negara ini mulai berinvestasi lebih dalam perusahaan rintisan yang fokus terhadap pelanggan Muslim beserta komunitas mereka sebagai pasar utama.

Cekindo telah memiliki tahunan pengalaman dalam membantu investor dan perusahaan asing yang ingin memasuki pasar Indonesia. Biarkan kami membantu Anda mempersiapkan proses bisnis Anda pada tahun 2019 dalam hal pemasaran, akunting, penggajian, registrasi produk, dsb. Kami menawarkan rangkaian layanan, mulai dari pendirian bisnis, outsourcing proses bisnis, perwakilan lokal, dan masih banyak lagi.