Industri Halal: Masa Depan Perekonomian Indonesia – Dapatkan Sertifikasi Halal Sekarang Posted on 4 Juni 201911 Februari 2023 by Deny Setiyadi Tidak ada yang akan menentang fakta bahwa Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Dengan lebih dari 260 juta jiwa, Indonesia memiliki lebih dari 88% penduduk Muslim. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Thomson Reuters, pada tahun 2015 saja, kaum Muslim di berbagai belahan dunia menghabiskan lebih dari USD 1,9 triliun dalam berbagai sektor, terutama sektor makanan dan minuman serta pakaian. Pada 2016, Indonesia berada di peringkat teratas dalam pembelian makanan dan minuman, yaitu sebesar USD 169,7 miliar. Oleh karena itu, Indonesia diposisikan untuk menjadi pusat produk halal terbesar di Asia Tenggara. Hal ini tentu menarik bagi banyak investor asing. Proyeksi ini juga didukung dan dibuktikan oleh demografi Indonesia, kesadaran konsumen yang meningkat, penghasilan yang meningkat serta kesadaran akan kewajiban agama. Mari lihat lebih jauh tentang industri halal di Indonesia, dan seberapa siap industri ini membentuk dan menggerakkan masa depan perekonomian Indonesia. Industri Halal di Indonesia Berkembang Drastis Pada 2018, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa sertifikasi halal akan djadikan wajib pada 2019. Ini masuk akal karena Indonesia ingin terus mendorong pertumbuhan halal industri yang sudah berkembang untuk menjadi pusat halal dunia. Selain itu, pasar halal Indonesia belum mencapai potensi penuhnya. Banyak kesempatan terbuka lebar bagi investor, pemilik bisnis serta perekonomian negara. Lebih lanjut, populasi Muslim dunia akan meningkat menjadi 2,2 miliar pada 2030 dan populasi Indonesia berkontribusi terhadap bagian besar dari peningkatan tersebut. Dalam waktu 8 tahun dari 2010-2018, populasi Muslim di Indonesia mencapai 200 juta orang dan angkanya tak pernah berhenti bertambah. Dari semua fakta yang telah disampaikan, permintaan akan produk halal diyakini akan meningkat secara signifikan. Banyak perusahaan berskala kecil dan menengah di Indonesia yang telah mengambil keuntungan dari kesempatan berbisnis halal. Bisnis Besar dalam Halal Hasil dari Google Trends menunjukkan bahwa pencarian untuk topik halal meningkat pesat. Hal ini menunjukkan bahwa minat orang terhadap produk dan jasa halal meningkat. Dengan nilai pasar lebih dari USD 1 triliun dan diperkirakan mencapai USD 2,6 triliun pada 2023, pemerintah Indonesia telah menggerakkan para pemain industri negara untuk memasuki pasar yang sangat menguntungkan ini. Anda mungkin penasaran sektor mana saja yang memiliki potensi dan keuntungan terbesar di pasar halal. Menurut laporan dari Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), 10 sektor yang saat ini tumbuh sebagai bisnis halal besar yaitu makanan, fesyen, edukasi, farmasi, kosmetik, pariwisata, media dan pelesir, kesehatan dan medis, seni dan budaya serta keuangan Sharia dan perbankan. Sertifikasi Halal Wajib di Indonesia Mulai berlaku efektif dari Oktober 2019, semua bisnis diwajibkan memperoleh sertifikasi halal. Pelabelan dan ukuran kualitas untuk produk halal akan diberlakukan di bawah peraturan baru ini. Sertifikat halal diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk (BPJPH). Hanya bisnis dengan sertifikasi halal yang dapat membuktikan bahwa produk halal mereka sesuai dengan hukum Sharia, sehingga boleh dikonsumsi atau digunakan. Produk yang termasuk di dalam undang-undang baru ini adalah barang dan jasa yang terkait dengan makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, produk kimia dan biologis, serta produk yang direkayasa secara genetik. Proses Sertifikasi Halal di Indonesia Meskipun proses sertifikasi halal mungkin terlihat rumit, Cekindo dapat menyederhanakan prosesnya untuk Anda. Melalui Cekindo, proses pengajuan sertifikasi halal di Indonesia adalah sebagai berikut: Memenuhi syarat halal MS23000 dan mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal Mempersiapkan semua dokumen wajib, registrasi serta biaya kontrak sertifikasi halal dan menyerahkannya pada Cekindo Mengisi dokumen sesuai status sertifikasi dan menyerahkan kepada Cekindo untuk diproses Untuk memastikan kepatuhan, panduan disediakan untuk semua audit dan analisis laboratorium Sertifikat diterbitkan saat produk memenuhi syarat HAS dan lulus analisis lab. Baca juga panduan lengkap kami untuk Memperoleh Sertifikasi Halal di Indonesia. Sertifikasi Produk Halal Anda melalui Cekindo Satu hal penting untuk diingat adalah jika Anda tidak memiliki sertifikasi halal untuk produk-produk Anda di Indonesia, meskipun mereka semua halal, mereka akan menjadi tidak halal mulai Oktober 2019. Inilah mengapa kami mengingatkan Anda untuk sesegera mungkin melakukan registrasi produk halal Anda dan memperoleh sertifikat halal. Hubungi kami sekarang jika Anda membutuhkan bantuan dengan aplikasi sertifikasi halal di Indonesia dengan mengisi form di bawah ini. Atau, kunjungi kantor kami di Jakarta, Bali dan Semarang.
Industri Halal Indonesia: Mendefinisikan Kembali Tradisi Jalan-Jalan, Mode dan Bisnis Posted on 15 Agustus 201711 Februari 2023 by Satriyo Untoro Walaupun diakui sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mengembangkan industri halalnya dengan baik. Pasar Indonesia memiliki potensi luar biasa. Sebuah studi yang dilakukan oleh Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan bahwa kaum Muslim dan segmen halal, kelompok pelanggan yang mengalami pertumbuhan, serta daya beli mereka yang juga meningkat, bukan menjadi yang utama dalam dunia online, tapi sekarang semuanya sedang mengalami perubahan. Peneliti CORE Akhmad Akbar Susamto menyatakan adanya kebutuhan akan roadmap untuk mengembangkan industri halal di Indonesia. Tujuan ini selaras dengan tujuan yang dinyatakan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Finance Report, kaum Muslim yang menggunakan pendapatan sekali pakai, dikategorikan sebagai pasar Islam, tercatat berharga lebih dari 2 triliun USD dan sekitar 3.735 triliun USD pada tahun 2019. Studi yang dilakukan Thomson Reuters menunjukkan bahwa pada tahun 2015 kaum Muslim di berbagai belahan dunia menghabiskan lebih dari 1.9 triliun USD untuk produk yang berbeda-beda. Mreka menghabiskan 1.17 triliun USD untuk membeli makanan dan minuman dan 243 miliar USD untuk pakaian. Ini adalah dua produk teratas dalam daftar. Saat ini, banyak perusahaan rintisan di kawasan Asia Tenggara memfokuskan sebagian besar upaya mereka untuk memasuki pasar Muslim dan halal. Fazal Balhardeen meluncurkan aplikasi Halal Trip setelah menyadari bahwa industri pariwisata dan hotel tidak menarik para pelancong Muslim. Aplikasi ini menyediakan panduan, tips dan fitur-fitur lain yang sangat membantu kaum Muslim yang bepergian ke kota-kota baru. Aplikasi ini juga membantu saat mereka ingin mencari makanan halal, mesjid dan sejenisnya. Bintang pop Malaysia dan pendiri November Culture Yuna Zarari sangat terlibat dalam promosi komoditas mode yang bersifat halal, seperti kulot kulit palsu, celana panjang, penutup kepala berbagai warna, gaun lengan panjang, dan masih banyak lagi, dengan pasar online saat ini yang memburu power sleeves. Malaysian Rushdi Siddiqui meluncurkan Zilzar, versi Islam untuk Amazon, yang menawarkan pilihan produk halal yang komprehensif, termasuk qur’an elektronik, tasbih, makanan dan masih banyak lagi. Zilzar memperkirakan pasar makanan Muslim di seluruh dunia berada di lebih dari 1.2 miliar USD pada tahun 2015. Walau demikian, Profesor Keuangan dari City University Business School Meziane Lefer menjelaskan bahwa walaupun lanskap bisnis saat ini cocok bagi kaum Muslim untuk memulai perusahaan rintisan, ada banyak daftar yang harus mereka patuhi untuk mendirikan sebuah bisnis. Lefer menekankan bahwa perusahaan rintisan yang ingin menyediakan layanan halal bagi pelanggan Muslim tidak boleh mencari pendanaan yang tidak sesuai dengan hukum Syariah, seperti pembiayaan utang. Oleh karena itu, investasi malaikat akan menjadi pilihan terbaik untuk membiayai pertumbuhan bisnis mereka. Industri halal memang menjadi kesempatan besar bagi Indonesia, namun hukum yang berlaku mensyaratkan semua produk halal untuk disertifikasi pada tahun 2019. Ini menjadi tantangan tersendiri. Konsultan halal Jakarta Dr. Muhamed Hosen mengatakan bahwa dengan hukum ini menjadi wajib, pemerintah akan memastikan penegakkan hukum yang ketat dan menyediakan infrastruktur yang diperlukan. Dengan demikian, pemerintah bisa mengevaluasi sertifikasi di seluruh wilayah di Indonesia dan daerah-daerah terpencil lainnya. Kegiatan ini akan memakan biaya besar. Co-founder Facebook Eduardo Savarin mengatakan bahwa Asia Tenggara tak diragukan lagi merupakan salah satu pasar online dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Ini menjelaskan mengapa Indonesia menggunakan sebagian besar sumber dayanya untuk membentuk komunitas bisnis rintisan. Dengan kesempatan bisnis rintisan di Indonesia dan negara-negara tetangga di Asia Tenggara menjadi semakin terbuka lebar karena adanya potensi pasar baru ini, industri halal, bukanlah menjadi kejutan jika negara-negara ini mulai berinvestasi lebih dalam perusahaan rintisan yang fokus terhadap pelanggan Muslim beserta komunitas mereka sebagai pasar utama. Cekindo telah memiliki tahunan pengalaman dalam membantu investor dan perusahaan asing yang ingin memasuki pasar Indonesia. Biarkan kami membantu Anda mempersiapkan proses bisnis Anda pada tahun 2019 dalam hal pemasaran, akunting, penggajian, registrasi produk, dsb. Kami menawarkan rangkaian layanan, mulai dari pendirian bisnis, outsourcing proses bisnis, perwakilan lokal, dan masih banyak lagi.