investasi semarang

Sektor-Sektor Terbaik untuk Berinvestasi di Semarang, Indonesia

  • InCorp Editorial Team
  • 20 Maret 2018
  • 4 minute reading time

Apakah Anda pernah bertanya mengapa sekarang menjadi saat bagi Anda untuk melakukan investasi di Semarang? Sudah cukup lama Jakarta bukan menjadi satu-satunya kota yang menarik perhatian para pebisnis di Indonesia. Lebih dari separuh populasi, yang berjumlah setidaknya 130 juta penduduk, hidup di daerah-daerah perkotaan di seluruh wilayah Indonesia.

Indonesia memiliki pusat perdagangan baru, seperti Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota lainnya yang berkembang pesat. Bintang baru di dunia bisnis Indonesia yang harus Anda perhatikan adalah Semarang.

Lokasi Istimewa

Semarang yang terletak di pantai utara provinsi Jawa Tengah memiliki lokasi strategis. Semarang memiliki letak yang dekat dengan banyak kota besar serta infrastruktur yang layak.

Selain jalan raya, Semarang juga terhubung dengan kota-kota Jawa lainnya melalui transportasi kereta. Selain itu, bandar udara internasional dan pelabuhan lautnya yang melayani destinasi domestik dan luar negeri mempermudah akses ke pasar-pasar terpencil.

Tenaga Kerja yang Tidak Mahal

Tenaga kerja di Semarang melimpah ruah karena adanya migrasi secara besar-besaran dari daerah-daerah lain di Indonesia, sehingga mempekerjakan pekerja yang memiliki kualifikasi juga menjadi lebih mudah karena adanya perbaikan berkelanjutan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Terdapat 20 universitas di dalam kota dan ribuan lulusan profesional masa depan yang lulus dari universitas-universitas ternama di Yogyakarta, yang berlokasi dekat dari Semarang, setiap tahunnya.

Yang menarik, biaya upah rata-ratanya lebih rendah daripada di Jakarta, sehingga beban perusahaan berkurang, terutama untuk industri yang memerlukan banyak sekali tenaga kerja.

Selain itu, harga tanah juga tidak terlalu mahal, sehingga Anda tidak perlu merasa kaget jika sejumlah perusahaan dari kawasan industri di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) memutuskan untuk pindah ke Semarang.

 

Pelajari lebih lanjut tentang potensi agen pembelian di Semarang.

Dukungan Pemerintah

Kendal Industrial Park diresmikan oleh presiden Indonesia Joko Widodo pada bulan November 2016 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan kawasan Semarang. Semarang mengharapkan investasi setidaknya sebesar Rp 4,3 triliun pada tahun 2021.

Banyak investor, terutama investor Singapura, menunjukkan minat besar terhadap kesempatan-kesempatan baru yang bermunculan dan pemerintah tampaknya mendukung rencana bisnis mereka.

Pemain besar seperti Coca-Cola dan Kubota (manufaktur mesin) telah membangun pabrik mereka di Semarang atau di kota dekat Semarang. Faktor-faktor ini jelas menunjukkan bahwa Semarang adalah tempat yang tepat untuk mendirikan perusahaan yang bisa memberikan keuntungan.

Sektor Bisnis Utama untuk Investasi di Semarang

Paragraf-paragraf sebelumnya membuktikan bahwa Semarang harus berada dalam daftar setiap orang yang ingin memasuki pasar Indonesia, terutama mereka yang bergerak dalam industri makanan dan minuman, produksi tekstil serta manufaktur. Mereka harus memberikan perhatian lebih karena ini adalah kesempatan bagus untuk melakukan investasi di Semarang.

Makanan dan Minuman

Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang berkembang paling cepat. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, terjadi peningkatan sebesar 9.45 persen di kuartal ketiga tahun 2017. Dan, perkembangan lebih jauh diharapkan tahun ini karena investasi yang besar dan dukungan pemerintah.

Selain itu, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia dapat menjadi penghasil makanan halal nomor satu. Dengan pertimbangan bahwa sekitar 87 persen penduduk Indonesia beragama Islam, sektor industri makanan halal akan berkembang.

Penghasil makanan sangat direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat halal untuk menambah kredibilitas dan daya saing untuk produk mereka di Indonesia.

Industri Tekstil

Manufaktur pakaian di Semarang juga sedang populer. Sekitar 60 perusahaan tekstil berskala menengah dan besar telah melakukan relokasi dari Jakarta ke wilayah Jawa Tengah pada tahun 2017. Mereka pindah karena upah tenaga kerja yang lebih murah dan kesiapan otoritas lokal untuk mengembangkan industri di area tersebut.

Tujuan ekspor untuk tekstil dari Semarang adalah Tiongkok yang sedang berkembang pesat, Jepang dan Amerika Serikat. Permintaan dari Turki dan Mesir juga turut berkontribusi secara signifikan terhadap keseluruhan penjualan.

Menurut Ketua Asosiasi Manufaktur Tekstil, Agung Wahono, langkah selanjutnya adalah untuk menjelajahi kesempatan bisnis di negara-negara Timur Tengah lainnya.

Industri Manufaktur

Selain industri-industri yang telah disampaikan di atas, masih ada banyak bidang lain yang dapat membantu kelangsungan bisnis. Misalnya, 11 persen tenant Kendal Industrial Park adalah pembuat furnitur, 13 persen menjalankan bisnis di bidang logistik dan 24 persen menghasilkan bahan bangunan.


Sebagai pusat perdagangan penting di Indonesia dan lokasi strategisnya, Semarang menawarkan peluang bisnis perdagangan yang menguntungkan

Cekindo dengan kantornya di Semarang siap membantu Anda melakukan ekspansi bisnis dan bergabung dengan pebisnis-pebisnis lainnya yang sudah sukses di wilayah Jawa Tengah.

Pandu Biasramadhan

Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia

An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.

Get in touch with us.

Lead Form

Disclaimer: The information is provided by PT. Cekindo Business International (“InCorp Indonesia/ we”) for general purpose only and we make no representations or warranties of any kind.

We do not act as an authorized government or non-government provider for official documents and services, which is issued by the Government of the Republic of Indonesia or its appointed officials.

We do not promote any official government document or services of the Government of the Republic of Indonesia, including but not limited to, business identifiers, health and welfare assistance programs and benefits, unclaimed tax rebate, electronic travel visa and authorization, passports in this website.

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.