di deportasi dari bali

5 Alasan Mengejutkan Penyebab Anda Dideportasi dari Bali

  • InCorp Editorial Team
  • 7 Februari 2025
  • 6 minutes reading time

Salah satu isu yang paling sering diperbincangkan orang asing di Bali adalah hukum imigrasi. Adalah kenyataan bahwa imigrasi Indonesia menyulitkan orang asing, jadi jika Anda tidak hati-hati, Anda bisa saja dideportasi dari Bali atau mendekam di penjara.

Terdapat beberapa alasan mengapa deportasi dari Bali WNA terjadi, dengan penyebab yang paling umum seperti overstay visa, bekerja secara ilegal, melanggar hukum, dan keterlibatan dalam aktivitas ilegal. Deportasi dilakukan oleh otoritas imigrasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Terdapat berbagai alasan mengapa WNA dideportasi dari Bali. Dua penyebab yang paling umum adalah: 

  • Pelanggaran Hukum: Deportasi turis bali sering terjadi karena mereka tidak mengenal hukum lokal sebelum datang ke Indonesia, yang bisa menyebabkan mereka secara tidak sengaja melanggar peraturan lokal. Selain itu, beberapa WNA juga dideportasi karena terlibat dalam aktivitas ilegal selama berada di Bali.
  • Masalah Dokumentasi: Deportasi juga dapat terjadi karena masalah dokumen perjalanan, seperti visa yang kedaluwarsa, dokumen palsu, atau masuk ke negara tanpa visa yang valid.

Namun, tidaklah sulit untuk menghindari masalah deportasi. Yang perlu Anda lakukan hanyalah tidak meremehkan jalur hukum dan pastikan Anda tidak melakukan tindakan-tindakan berikut karena alasan orang asing dideportasi dari Bali bisa jadi mengejutkan.

1. Mengucapkan Sesuatu yang Tidak Pantas di Media Sosial

Bisa dipastikan tidak ada yang menikmati proses di imigrasi. Kita semua tahu bahwa meskipun tidak ada yang kita sembunyikan, beberapa hal tentunya lebih baik tidak pernah keluar dari mulut kita, yang bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan atau tindakan tidak hormat kepada petugas imigrasi.

Ada cerita mengerikan yang diceritakan oleh orang asing di Indonesia. Ia menggunakan kata penghinaan dan “kantor imigrasi” di tweet-nya karena isu perpanjangan visa. Sayangnya, media sosial terbuka untuk umum dan petugas imigrasi segera mengetahuinya.

Hasilnya, orang asing tersebut dimasukkan ke pusat detensi lalu dideportasi. Ingatlah untuk selalu menghormati petugas imigrasi serta budaya lokal.

2. Menjadi Nomaden Digital di Indonesia

Karena sekarang Bali dibanjiri sejumlah besar nomaden digital, beberapa petugas mencoba mengambil keuntungan dari mereka.

Di Bali, jika Anda menggunakan Visa-on-Arrival (VOA), visa sosial atau bahkan visa apapun tanpa izin kerja, Anda tidak diizinkan bekerja. Ya, yang kami maksudkan termasuk pekerjaan lepas seperti membuat film, menulis blog perjalanan, menjadi model, dll.

Jika Anda melakukannya, dan Anda bahkan tidak menyembunyikan kegiatan bisnis dan bekerja untuk perusahaan di Bali, tak lama kemudian Anda akan mendapatkan petugas imigrasi mengetuk pintu Anda.

Ingatlah, kegiatan yang Anda lakukan dan mendapat bayaran dianggap sebagai bisnis dan ini melanggar hukum. Anda mungkin melihat banyak fotografer dan model mengambil foto di pantai-pantai di Bali, tapi pernahkah Anda mendengar cerita grup pemgambilan foto dari Kanada dan Amerika yang dideportasi karenanya?

3. Jurnalis Bepergian ke Papua

Akibat konflik terdahulu antara Papua dan Indonesia, ada laporan berlakunya beberapa batasan tak resmi, dan jurnalis yang bepergian ke Papua mungkin akan dimasukkan ke dalam daftar hitam imigrasi .

Cerita terbaru terjadi tahun lalu saat jurnalis Australia berkunjung ke Papua melalui Bali dalam rangka bulan madu. Jurnalis ini segera dideportasi, tetapi alasan pastinya tidak jelas.

4. Tinggal Melebihi Masa Berlaku Visa

Ini bukan alasan yang begitu mengejutkan yang menyebabkan Anda bisa dideportasi. Hanya pengingat bahwa Anda sebaiknya tinggal tidak melebihi masa berlaku visa karena sudah pasti Anda akan segera dideportasi dari Bali jika tidak bayar denda.

Untuk visa bebas kunjungan, Anda hanya diizinkan tinggal hingga 30 hari, dan untuk Visa-on-Arrival yang dapat diperpanjang, masa tinggal Anda di Indonesia dibatasi hingga 60 hari.

Jika Anda kelebihan tinggal kurang dari 30 hari, denda harian berlaku, dan Anda dapat meninggalkan Indonesia setelah membayar denda. Namun, jika Anda kelebihan tinggal di Bali lebih dari 30 hari, bersiaplah untuk dimasukkan ke dalam daftar hitam dan dideportasi.

Berapa Lama Waktu Deportasi?

Durasi proses deportasi di Bali itu tergantung pada masing-masing kasus individu. Menurut UU Keimgrasian bab 8, proses ini mencakup: 

  • Ruang Detensi Imigrasi: WNA yang menghadapi deportasi akan terlebih dahulu ditempatkan di ruang detensi imigrasi dalam fasilitas pemerintah. Masa tinggal di ruangan ini adalah 30 hari, ini merupakan tahap awal dalam proses deportasi. 
  • Rumah Detensi Imigrasi : Jika proses deportasi lebih dari 30 hari, WNA akan dipindahkan ke rumah detensi imigrasi. Dalam kasus yang lebih kompleks, mereka dapat ditahan hingga 10 tahun, tergantung pada kasus dan proses hukum yang berlaku. 

5. Tidak Mengubah VITAS menjadi ITAS

Jika Anda mengajukan visa tinggal terbatas di negara asal Anda sebelum kedatangan Anda di Bali, Anda akan memperoleh VITAS (Visa Tinggal Terbatas). Banyak orang asing berpikir VITAS mengizinkan mereka untuk tinggal hingga 2 tahun.

Namun, ini adalah kesalahan besar.

VITAS Anda hanyalah sebagai visa masuk ke Bali, dan Anda perlu mengubahnya menjadi ITAS (Izin Tinggal Terbatas) di kantor imigrasi lokal dalam waktu 7 hari setelah kedatangan.

Gagal melakukannya dapat membuat Anda dideportasi dan Anda tidak mungkin tidak dapat memasuki Indonesia selama setidaknya 6 bulan.

Saran agar Anda Tidak Dideportasi dari Bali

Secara singkat, cara untuk menghindari deportasi adalah dengan mengajukan visa yang tepat yang sesuai dengan tujuan Anda datang, bekerja atau menetap di Bali. Selain itu, kami sarankan Anda tidak melakukan pekerjaan apapun tanpa izin kerja di Bali dan hindari melakukan visa run yang dapat menaruh Anda di bawah radar imigrasi.  Berikut adalah langkah – langkah yang Anda bisa lakukan untuk menghindari deportasi:

Pelajari Hukum Imigrasi dan Hukum Lokal sebelum liburan ke Bali

Pastikan Anda memahami peraturan imigrasi Indonesia, termasuk persyaratan visa dan batas masa tinggal. Selain itu, kenali hukum dan norma lokal untuk menghindari melanggarnya selama perjalanan Anda.

Periksa dan Perbarui Dokumen Anda

Pastikan dokumen perjalanan, termasuk paspor dan visa, masih berlaku dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dokumen yang kedaluwarsa atau tidak sah dapat menyebabkan isu legal, bahkan isu ini juga bisa membuat Anda dideportasi.

Konsultasi dengan Profesional

Jika anda memiliki pertanyaan atau isu terkait visa dan peraturan imigrasi di Indonesia, sebaiknya berkonsultasi dengan konsultan imigrasi yang berpengalaman. Perusahaan seperti InCorp dapat membantu Anda menjalani proses imigrasi dengan lancar dan sesuai hukum Indonesia.

Rencanakan Liburan Impian Anda ke Bali dengan InCorp

Jangan biarkan isu visa atau imigrasi menghambat liburan Anda. InCorp menyediakan layanan visa profesional untuk memastikan proses pengajuan visa yang lancar. Tim ahli kami siap membantu pengurusan Visa Turis Indonesia, Visa On Arrival, perpanjangan visa, dan konsultasi imigrasi agar liburan Anda bebas kendala. Dapatkan visa Anda dengan mudah dan cepat bersama InCorp Indonesia!

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Hubungi kami.

Lead Form ID

Pertanyaan yang sering diajukan

Untuk visa bisnis (single-entry maupun multiple-entry) harus disponsori oleh perusahaan. Perusahaan sponsor adalah badan hukum yang mengundang Anda ke pertemuan bisnis atau bisnis tempat Anda bekerja. Mengenai visa sosial budaya dan pensiun serta izin tinggal KITAS & KITAP, sponsor harus berbadan hukum atau warga negara Indonesia. Jika Anda tidak memiliki sponsor visa, InCorp menyediakan sponsor melalui HR Outsourcing dan juga mengelola penggajian untuk karyawan asing Anda.