digital nomads

Kehidupan Seorang Digital Nomad di Bali

  • InCorp Editorial Team
  • 28 November 2017
  • 4 minute reading time

Bali merupakan basecamp-nya para digital nomads. Kebiasaan seorang digital nomad yaitu menghabiskan waktu berbulan-bulan di luar negeri, berpindah destinasi, dan mencari pendapatan untuk biaya hidup melalui kerja online.

Atmosfer pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewa ini sedang dalam perjalanan untuk menjadi destinasi top. Apa yang membuat pulau ini begitu digemari? Artikel ini akan menjelaskan singkat jawaban yang Anda cari.

Yang Harus Anda Lakukan Sebelum Berkunjung

Jika Anda baru mulai mencoba untuk hidup nomaden, maka Anda membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan segalanya. Meninggalkan negara Anda dalam semalam merupakan keputusan yang sangatlah berani; tentunya akan memberikan Anda pengalaman yang menarik dalam hidup Anda. Tetapi, berbeda halnya jika Anda ingin mendirikan bisnis.

#Membeli atau menyewa

Kehidupan yang minimalis atau seadanya adalah pelajaran yang pasti Anda dapatkan dalam kehidupan nomaden. Akan terdengar mustahil menyusun segala keperluan Anda dalam satu atau dua tas. Faktanya, hal itu mungkin dan jelas terjadi. Anda akan kesulitan menemukan barang kebutuhan Anda tersedia di sepanjang daerah yang Anda kunjungi saat berpetualang. Untuk itu, Anda perlu mempersiapkannya dari rumah; pakaian dengan western-size,alat elektronik, obat, dll. perlu Anda masukkan dalam daftar barang bawaan.

#Visa

Mengurus visa Indonesia memang terbilang sulit; pastikan Anda memiliki jenis visa yang sesuai. Pada umumnya, terdapat beberapa jenis visa yang biasanya digunakan oleh digital nomads.

  • Bebas Masuk 30 Hari

Terdapat 169 negara yang dapat memasuki Indonesia tanpa menggunakan visa; untuk masa kunjungan selama 30 hari. Anda dapat memperpanjang visa ini, tetapi tidak dapat mengubah jenis visa menjadi jenis lainnya. Anda harus meninggalkan Indonesia dalam 30 hari.

  • Visa Kedatangan 60 Hari

Visa Kedatangan dapat berlaku untuk 30 hari dan dapat diperpanjang untuk tambahan 30 hari lagi. Tetapi, perlu Anda ingat, 30 hari yang dimaksud bukan terhitung satu bulan. Untuk menghindari Anda tinggal terlalu lama, alangkah baiknya Anda menghitung waktu kunjungan dengan benar. Setelah waktu Anda berakhir Anda harus segera keluar dari Indonesia.

  • Visa Sosial Budaya

Dengan menggunakan Visa Sosial Budaya Anda dapat tinggal di Indonesia selama 2 bulan. Anda dapat memperpanjang masa kunjungan visa untuk 30 hari tambahan. Anda diberikan kesempatan untuk memperpanjang visa selama 4 kali secara total. Untuk itu, Anda membutuhkan surat undangan/sponsor dari pihak Indonesia. Sponsor tersebut dapat berupa individu ataupun perusahaan.

#Tempat untuk Tinggal

Bali merupakan pulau yang terbilang kecil. Tetapi, tempat ini memiliki area yang cukup luas untuk tinggal, kecuali Anda seorang digital nomad. Turis dapat tinggal di-manapun, sedangkan digital nomad hanya terbatas pada beberapa area karena jaringan internet yang belum tersedia di seluruh area Bali. Kualitas internet telah berkembang dan memiliki koneksi stabil dalam beberapa tahun belakangan ini. Tetapi hanya 2 area yang menjadi tempat favorit para digital nomads – Ubud dan Canggu.

Keuntungan

Tempat co-working, Dojo di Canggu dan Hubud di Ubud, terkenal di kalangan para digital nomads. Internet cepat, aktivitas waktu senggang, dan zona bersantai merupakan esensi dari hub ini. Akan tetapi, yang memberi nilai lebih adalah inovasi, kreativitas, dan suasana yang kometitif dari banyak profesional yang akan Anda temui. Lingkungan co-working yang positif dan nyaman ini akan menginspirasai Anda mempelajari hal baru untuk pengembangan diri Anda menjadi sukses.

Kerugian

Dengan popularitas dari suasana dan alamnya, daerah Canggu dan Ubud tidak hanya menarik perhatiandigital nomad. Ubud dan Canggu merupakan salah satu tempat favorit bagi para turis yang berkunjung ke Bali. Di area tersebut Anda bisa melihat perbedaan antara warga lokal dan turis; menyadari bagaimana para turis tertipu. Akan tetapi, mempelajari setidaknya sedikit Bahasa Indonesia (termudah di dunia) atau tinggal dalam waktu yang cukup lama, Anda akan belajar untuk menghindari situasi tersebut. Pada awal masa tinggal, Anda dapat mengamati bagaimana cara hidup warga lokal.

Biaya Hidup Para Digital Nomads

Jika Anda bertanya pada 100 orang tentang pengalaman mereka tinggal di Bali, Anda akan mendengar 100 jawaban yang berbeda. Beberapa digital nomads akan berkata bahwa Anda dapat bertahan hidup dengan biaya yang cukup kecil, atau Bali termasuk tempat yang memiliki biaya hidup yang mahal. Kedua jawaban tersebut tidak salah.

Peralatan yang dibutuhkan para warga asing telah tersedia di berbagai toko. Pelajaran yoga, menu makanan vegetarian, atau makanan mentah; Anda dapat memilikinya dengan harga dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dibanding makanan, produk, dan layanan lokal.

Anda perlu berhati-hati dengan banyaknya godaan dimana-mana. Kenyataan dimana Anda bisa menjadi kaya dalam semalam akan membuat Anda susah menolak godaan tersebut; Anda dapat membeli lebih dibanding bila Anda tinggal di kampung halaman Anda. “Semakin meningkat pendapatan Anda, semakin banyak pula akan yang Anda keluarkan”. Kalimat tersebut dapat mencirikan kenyataan hidup di Bali. Jika Anda datang ke Bali untuk menghemat, Anda akan merasa kesulitan untuk melakukannya.

Jika ada yang ingin Anda tanyakan sebelum pindah ke Bali, silakan hubungi kami. Tim kami akan senang membantu Anda.

Pandu Biasramadhan

Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia

An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form

Disclaimer: The information is provided by PT. Cekindo Business International (“InCorp Indonesia/ we”) for general purpose only and we make no representations or warranties of any kind.

We do not act as an authorized government or non-government provider for official documents and services, which is issued by the Government of the Republic of Indonesia or its appointed officials.

We do not promote any official government document or services of the Government of the Republic of Indonesia, including but not limited to, business identifiers, health and welfare assistance programs and benefits, unclaimed tax rebate, electronic travel visa and authorization, passports in this website.