Investasi Asing di Indonesia

Investasi Asing di Indonesia: Keuntungan, Syarat dan Tantangan

  • InCorp Editorial Team
  • 30 Agustus 2024
  • 9 minutes reading time

Indonesia adalah negara yang unik dengan sumber daya dan keanekaragaman yang tidak terhingga, yang membuat negara ini begitu kaya dengan potensi berbagai jenis bisnis, termasuk investasi asing.

Setiap provinsi di Indonesia memiliki prospek yang berbeda-beda yang dapat menarik investor asing untuk melakukan bisnis di wilayah tersebut. Namun, ada dua kota tujuan favorit bagi para perusahaan asing yaitu Jakarta dan Bali.

Padahal kenyataannya terdapat kota-kota lain di Indonesia yang juga memiliki sumber daya terpendam yang dapat diberdayakan.

Di artikel ini, kami akan mendiskusikan tentang 8 kota di Indonesia yang baik untuk investasi, selain Jakarta dan Bali.

Baca juga: Memahami Peluang Investasi PMDN dan PMA di Indonesia

Pengertian Investasi Asing

Investasi asing (foreign investment) adalah penanaman modal oleh investor luar negeri ke dalam perekonomian domestik dengan harapan mendapatkan manfaat di masa depan.

KegiatanInvestasi ini terbagi menjadi dua kategori utama: investasi asing langsung dan investasi portofolio asing.

Melakukan investasi asing langsung (FDI) melibatkan pengendalian atas pengelolaan aset dan sering kali mencakup pembangunan fasilitas produksi yang bersifat jangka panjang.

Sementara itu, dalam investasi portofolio asing, investor membeli instrumen keuangan seperti saham dan obligasi di negara tujuan, biasanya dengan orientasi jangka pendek.

Masuknya investasi ini penting untuk meningkatkan investasi dan mencapai target produksi nasional, sekaligus menarik lebih banyak investor asing ke dalam perekonomian.

Keuntungan dari Investasi Asing

Investasi asing langsung menawarkan manfaat signifikan, dari pertumbuhan ekonomi hingga transfer teknologi, mendukung kemajuan negara tujuan.

1. Pertumbuhan Bisnis dan Akses Pasar

FDI memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasi mereka di pasar internasional, memaparkan bisnis pada target investasi baru.

Dengan meningkatkan pendapatan dan memperkuat posisi kompetitif di pasar global, FDI sangat penting bagi perusahaan yang mengalami kejenuhan di pasar domestik.

2. Diversifikasi Risiko dan Pendapatan

Dengan memasuki pasar baru melalui FDI, investor dapat mendiversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi risiko ekonomi yang terpusat di satu negara.

Ini juga memberikan perlindungan terhadap inflasi dan ketidakstabilan kebijakan moneter di negara asal, memastikan stabilitas keuangan yang lebih besar.

3. Akses ke Sumber Daya dan Efisiensi Operasional

FDI memberikan akses ke resources strategis seperti tenaga kerja murah, bahan baku, dan keuntungan pajak di negara tujuan.

Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan industri lokal, seperti konstruksi dan peralatannya, untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi, yang pada akhirnya meningkatkan margin keuntungan.

4. Transfer Teknologi dan Peningkatan Kapasitas

FDI memainkan peran penting dalam transfer teknologi dan pengetahuan, membantu negara tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas produksi.

Dengan memperkenalkan teknologi canggih dan praktik manajemen terbaik, investasi asing mendukung pertumbuhan industri lokal dan peningkatan daya saing global.

5. Stabilitas Jangka Panjang dan Peluang Ekspor

Komitmen jangka panjang dari investor dalam FDI biasanya lebih stabil dan kurang rentan terhadap penarikan mendadak dibandingkan dengan investasi portofolio.

Selain itu, FDI membuka peluang ekspor baru bagi negara tujuan, memperkuat posisi negara sebagai salah satu negara ekspor utama di kawasan tersebut dan mendukung neraca perdagangan yang positif.

Baca juga: Modal Dasar PT PMA: Pengenalan terhadap Investasi Modal Minimum di Indonesia

Pengaruh WNA yang Berinvestasi di Indonesia

Berikut adalah beberapa pengaruh dari investasi asing yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia; 

1. Transfer Ilmu Pengetahuan dan Etos Kerja

Investasi asing yang masuk ke Indonesia tidak hanya membawa modal, tetapi juga ilmu pengetahuan dan etos kerja yang lebih maju. 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berharap, melalui peningkatan investasi, sumber daya manusia di Indonesia dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, sehingga mampu bersaing di era global.

Transfer pengetahuan ini sangat penting, mengingat kualitas pendidikan dan etos kerja di Indonesia perlu ditingkatkan.

2. Pembukaan Lapangan Kerja di Kawasan Industri

Peningkatan realisasi investasi asing di Indonesia, terutama di sektor perdagangan dan kawasan industri, membantu memperluas lapangan kerja bagi penduduk usia produktif.

Berdasarkan data BPS 2020, Indonesia memiliki lebih dari 70% penduduk berusia produktif, yang perlu diserap oleh pasar kerja. 

Proyek investasi asing berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi beban ekonomi, dan memanfaatkan potensi demografi Indonesia.

3. Peningkatan Pendapatan Negara dan Daerah

Investasi asing yang masuk ke Indonesia juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan pajak, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Pajak yang dikumpulkan dari perusahaan asing dan tenaga kerja mereka mendukung program-program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur dan pendidikan. 

Selain itu, devisa dari investasi asing memperkuat posisi keuangan negara, mendukung kestabilan ekonomi.

4. Alternatif Pembiayaan Proyek Pemerintah

Di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), investasi asing berperan sebagai sumber pembiayaan alternatif, terutama untuk proyek infrastruktur dan ekonomi digital.

Ini penting untuk mendukung proyek-proyek strategis yang memerlukan pendanaan besar, terutama di tengah tantangan ekonomi global.

5. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan investasi di Indonesia, terutama dari sektor digital dan industri, berkomitmen pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Aliran dana dari proyek investasi tidak hanya memperkuat arus kas perusahaan yang beroperasi, tetapi juga meningkatkan konsumsi, pengeluaran pemerintah, dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ini adalah indikator kemajuan dan kesejahteraan yang diinginkan setiap negara.

Syarat WNA yang Akan Investasi dalam Negeri

Pemerintah Indonesia telah membuka peluang bagi investor asing untuk menanamkan modalnya melalui pendirian PT Penanaman Modal Asing (PT PMA).

PT PMA, sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 2007, adalah perusahaan yang didirikan oleh investor asing, baik secara penuh atau bersama dengan investor lokal, untuk menjalankan bisnis di Indonesia.

Namun, ada beberapa persiapan dan prosedur yang harus dipenuhi oleh warga negara asing (WNA) sebelum mendirikan PT PMA:

  1. WNA harus memahami Daftar Negatif Investasi (DNI) yang menentukan bidang usaha yang tertutup atau terbuka dengan syarat tertentu. Sebagai contoh, bidang industri logam dasar atau barang logam tertentu mungkin memiliki batasan investasi.
  2. PT PMA harus memiliki modal awal minimal Rp 10 miliar, dengan 25% dari modal tersebut harus disetor sebagai modal disetor. WNA yang ingin berinvestasi di Indonesia juga harus mengikuti bidang usaha yang tercantum dalam KBLI terbaru, serta memiliki minimal dua pemegang saham.
  3. Setelah mempersiapkan dokumen dan memenuhi persyaratan, investor dapat mengajukan izin sementara dan mendaftarkan investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dengan regulasi yang mendukung dan nilai investasi yang kompetitif, pendirian PT PMA di Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan realisasi investasi, khususnya dalam sektor mineral, pangan, dan industri logam dasar.

Hal ini berkontribusi pada peningkatan peringkat dan total investasi di Indonesia.

5 Kota Paling Berpotensi untuk Investasi Asing

Temukan delapan kota di Indonesia yang menawarkan peluang investasi asing terbaik dengan potensi ekonomi yang menjanjikan dan infrastruktur unggul.

1. SURABAYA, JAWA TIMUR

Surabaya adalah salah satu kota di Indonesia dengan perkembangan properti tertinggi (cari tau bagaimana cara untuk memiliki properti di Indonesia).

Kota Surabaya juga salah satu kota terkemuka di Asia untuk investasi properti, menawarkan biaya lebih rendah dibanding Jakarta, menguntungkan untuk penanaman modal asing. 

Kota ini menarik investor dari Singapura dan Australia, berkat efisiensi birokrasi dan biaya operasional yang lebih rendah.

Dengan dukungan BKPM, Surabaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mempermudah investasi di sektor industri dan perdagangan.

2. PEKANBARU, SUMATERA

Pekanbaru, kota terbesar ke-9 di Indonesia, telah menjadi salah satu kota terbaik untuk investasi asing selama tiga tahun berturut-turut.

Dengan rotasi uang dan perbankan tertinggi, serta sektor-sektor seperti minyak, CPO, dan pariwisata, Pekanbaru menarik banyak PMA baru.

Infrastruktur canggih, pasar dinamis, dan tata pemerintahan yang baik membuatnya ideal untuk investasi, dengan realisasi mencapai 6,4 triliun rupiah pada 2023 dan diperkirakan terus meningkat.

3. BANDUNG, WEST JAVA

Bandung adalah kota investasi yang menjanjikan di Indonesia, dengan realisasi investasi mencapai Rp 8,5 triliun pada 2023.

Dikenal untuk industri kreatif dan banyak startup, Bandung menawarkan peluang besar di sektor e-commerce, telekomunikasi, dan pariwisata.

Dukungan BKPM mempermudah investasi asing dan PMA, menjadikannya pilihan ideal untuk pertumbuhan ekonomi dan ekspor.

4. MEDAN, SUMATERA UTARA

Medan termasuk dalam 10 kota terbaik untuk investasi properti di Indonesia pada 2016, berkat luas wilayahnya yang ke-4 terbesar dan pertumbuhan ekonominya yang pesat.

Kota ini juga merupakan pusat perdagangan utama dengan pelabuhan yang menyumbang 20% dari total ekspor Indonesia, menawarkan peluang signifikan bagi investor asing.

Dengan sektor seperti manufaktur, ritel, makanan dan minuman, serta telekomunikasi, Medan menyediakan berbagai potensi investasi.

Dukungan dari BKPM dan penanaman modal asing, ditambah infrastruktur seperti listrik, memperkuat daya tariknya di ekonomi Indonesia.

5. SAMARINDA, EAST BORNEO (EAST KALIMANTAN)

Kalimantan, khususnya Samarinda, merupakan fokus utama penanaman modal asing di Indonesia. Dengan angka realisasi investasi Rp 71 triliun pada 2023, sektor properti dan perdagangan menarik investor.

Lokasi strategis Samarinda mendukung pertumbuhan ekonomi signifikan dan menjadikannya pusat perbankan utama di Kalimantan Timur.

Samarinda, sebagai bagian dari upaya BKPM untuk meningkatkan investasi, menawarkan peluang besar bagi investor.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan akses ke sumber daya seperti listrik dan ekspor menambah daya tariknya, meskipun tantangan tetap ada.

Tantangan Investasi Asing Masuk Perekonomian Indonesia

Meskipun investasi asing menawarkan berbagai manfaat bagi perekonomian Indonesia, ada beberapa tantangan signifikan yang perlu diatasi.

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang tantangan-tantangan tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi Indonesia;

1. Ketergantungan Ekonomi dengan Negara Lain

Investasi asing yang masuk ke Indonesia sangat bergantung pada kondisi ekonomi dan hubungan bilateral dengan negara asal investor.

Contohnya, investasi Singapura tetap bertahan di Indonesia meski ekonominya terdampak pandemi, berkat hubungan erat antara kedua negara.

Namun, jika hubungan memburuk, dampaknya akan signifikan bagi Indonesia.

2. Melemahkan Nilai Tukar Rupiah

Pengiriman dividen ke negara asal seringkali memicu peningkatan permintaan dolar, yang kemudian menguatkan nilai tukar dolar terhadap rupiah.

Hal ini menyulitkan Indonesia dalam mengimpor barang, termasuk kebutuhan penting seperti minyak.

3. Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Investasi asing di sektor penambangan, seperti Freeport, sering kali tidak mematuhi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan habitat.

Pemerintah Indonesia, sebagai negara berkembang, kadang kesulitan menegakkan hukum terhadap perusahaan asing ini.

Konsultasi Persiapan Investasi Anda Bersama InCorp

Dengan InCorp, Anda dapat memastikan bahwa investasi Anda di Indonesia dimulai dengan pijakan yang kuat.

Kami menawarkan konsultasi profesional untuk memandu Anda melalui setiap langkah proses investasi, dari perencanaan hingga Registrasi Perusahaan

Tim kami siap membantu Anda memahami regulasi lokal dan memaksimalkan potensi bisnis Anda. 

Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan kami dan optimalkan investasi Anda di pasar yang menjanjikan ini.

Segera mulai perjalanan investasi Anda dengan kunjungi InCorp Indonesia untuk informasi lebih lanjut.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.