Home Blog Virtual Credit Card: Kemudahan dan Cara Membuatnya untuk Kebutuhan Bisnis Indonesia | Lainnya Virtual Credit Card: Kemudahan dan Cara Membuatnya untuk Kebutuhan Bisnis InCorp Editorial Team 1 November 2024 5 minutes reading time Table of Contents Kemudahan Pakai Virtual Credit Card untuk Kebutuhan Bisnis 6 Cara Membuat Virtual Credit Card untuk Kebutuhan Bisnis Kartu kredit memang bisa jadi pilihan untuk transaksi bisnis, seperti pembayaran cicilan, tagihan, atau kebutuhan bisnis lainnya. Namun, terdapat beberapa kekurangan jika Anda hanya menggunakan kartu kredit fisik. Di antaranya adalah membutuhkan mesin EDC, yang memperlambat pembayaran dibandingkan transaksi online yang lebih cepat. Dengan popularitas yang terus meningkat, kartu kredit virtual jadi pilihan pembayaran transaksi bisnis yang dipercaya. Salah satunya berkat tingkat keamanan yang lebih baik. Sistem pembayaran online ini memudahkan dalam memenuhi kebutuhan bisnis. Simak penjelasan seputar kemudahan yang ditawarkan virtual credit card beserta cara membuatnya di bawah ini. READ MORE:Cara Membuat CV di Indonesia: Syarat & Prosedur Mendirikan CVMemahami Perbedaan PKWT dan PKWTT: Panduan Penting untuk PekerjaSurat Teguran NPWP: Cara Atasi Surat Teguran Pajak Anda Kemudahan Pakai Virtual Credit Card untuk Kebutuhan Bisnis Transaksi bisnis umumnya terjadi secara rutin. Selain itu juga mengeluarkan biaya yang tidak kecil. Oleh karena itu, virtual credit card dapat mempermudah berbagai kebutuhan bisnis dengan proses transaksi yang sepenuhnya online. Berikut kemudahan penggunaannya untuk bisnis: 1. Kemudahan kontrol limit transaksi Dengan virtual credit card (VCC), Anda bisa menetapkan batas pengeluaran untuk setiap transaksi. Banyak penyedia VCC memungkinkan penggunanya untuk mengatur batas transaksi, baik harian maupun bulanan, untuk mengontrol pengeluaran dan mencegah pemborosan.Selain itu, dengan VCC anda bisa membuat nomor kartu baru untuk setiap transaksi. 2. Kemudahan dalam proses pembayaran Pakai VCC untuk transaksi kebutuhan bisnis juga cepat dan aman tanpa harus mengeluarkan kartu fisik atau menggunakan mesin EDC. Anda bisa mengatur batas transaksi sesuai kebutuhan, mengontrol pengeluaran dengan lebih baik, dan memonitor pembayaran secara real-time. Misalnya, untuk menggunakan kartu kredit virtual, Anda cukup memasukkan 16 digit nomor kartu dan 3 digit CVV, yang berbeda dari kartu kredit utama dan hanya berlaku hingga 24 jam. Jika Anda ingin melakukan transaksi tambahan, Anda perlu mengajukan nomor kartu baru melalui aplikasi. . 3. Kemudahan rekonsiliasi pembayaran Bagi bisnis yang menggunakan virtual credit card, proses rekonsiliasi menjadi lebih mudah karena setiap transaksi tercatat secara otomatis dan terperinci. Data ini bisa diakses langsung melalui satu platform, baik melalui aplikasi m-Banking untuk bank, atau platform pembayaran dan layanan fintech jika menggunakan VCC non-bank. 6 Cara Membuat Virtual Credit Card untuk Kebutuhan Bisnis Tak seperti kartu kredit fisik, virtual credit card bisa dibuat hanya dengan mengakses platform atau layanan penyedianya. Berikut cara-cara pembuatannya secara umum: 1. Mengakses platform layanan VCC Sebelum bisa memiliki virtual credit card, Anda harus punya kartu kredit fisik terlebih dahulu atau setidaknya terdaftar di layanan/platform yang menyediakan VCC. Penyedia VCC biasanya adalah bank, lembaga keuangan, atau platform fintech, yang memungkinkan pembuatan kartu secara online. Pembuatannya pun melalui platform atau aplikasi. Proses persetujuan untuk VCC juga umumnya lebih cepat dibandingkan kartu kredit fisik, dan beberapa VCC tidak memerlukan deposit awal, yang sering kali diwajibkan untuk kartu kredit fisik. Namun, syaratnya tentu bergantung pada setiap penyedia layanan kartu kredit virtual. 2. Registrasi dengan membuat akun Setelah mengakses platform yang menyediakan VCC, Anda harus mendaftar dengan membuat akun. Proses pendaftaran ini melibatkan pengisian informasi pribadi seperti nama lengkap, email, nomor telepon, nomor KTP, NPWP, dan data lainnya yang relevan. Jika VCC yang diajukan untuk keperluan bisnis, beberapa platform mungkin meminta data tambahan seperti informasi perusahaan. Data ini digunakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan secara aman dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. 3. Verifikasi identitas pribadi atau bisnis Setelah membuat akun, Anda akan dimintai untuk memverifikasi dokumen identitas pribadi atau bisnis, seperti KTP, SIM, atau paspor, serta NPWP. Beberapa penyedia layanan VCC bahkan meminta bukti alamat, misalnya tagihan utilitas atau surat resmi yang mencantumkan alamat tempat tinggal. Jika VCC diajukan untuk kebutuhan bisnis, Anda akan diminta memberikan informasi tambahan, seperti nama perusahaan, nomor registrasi, dan informasi kontak bisnis. Setelah semua dokumen dan data diunggah, penyedia layanan VCC akan memeriksa informasi tersebut untuk memverifikasi identitasmu. 4. Pilih jenis virtual credit card Ada penyedia layanan yang menyediakan beberapa pilihan kartu kredit virtual. Misalnya, layanan yang menawarkan kartu single-use, yang hanya dapat digunakan untuk satu kali transaksi, memberikan keamanan tambahan karena detail kartu tidak bisa digunakan ulang. Ada juga pilihan kartu yang dapat digunakan berulang kali, cocok untuk pembayaran subscription atau transaksi rutin. Maka dari itu, pertimbangkan kebutuhan bisnismu apakah lebih memprioritaskan keamanan transaksi sekali pakai atau kenyamanan kartu yang bisa dipakai seterusnya. 5. Menerima detail kartu Setelah verifikasi selesai, Anda akan menerima konfirmasi dan detail kartu virtual, seperti nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan kode keamanan (CVV), yang bisa digunakan untuk transaksi online. Informasi ini biasanya dikirimkan melalui email atau dapat diakses langsung melalui platform tempat Anda mendaftar. Anda harus menjaga kerahasiaan informasi tersebut dan tidak membagikannya kepada pihak yang tidak berwenang, karena detail ini memungkinkan Anda menggunakan VCC untuk berbagai transaksi digital. 6. Virtual credit card sudah bisa digunakan Setelah mendapatkan detail kartu, Anda bisa langsung menggunakan VCC untuk berbagai transaksi digital dengan aman dan nyaman, karena setiap verifikasi transaksi dilindungi oleh kode One-Time Password (OTP) yang dikirimkan lewat SMS. OTP adalah kode unik yang hanya berlaku untuk satu kali transaksi atau dalam waktu yang terbatas, sehingga mengurangi risiko penipuan dan meningkatkan keamanan. Saat melakukan transaksi, nomor kartu virtual yang digunakan biasanya berbeda dari nomor kartu kredit fisik, tetapi tetap bisa digunakan untuk membayar tagihan. Dengan memilih virtual credit card yang tepat, Anda bisa mempermudah operasional bisnis, menjaga cash flow tetap stabil, dan berfokus pada pertumbuhan bisnis. Tunggu apalagi? Pastikan Anda memilih virtual credit card yang sesuai dengan kebutuhan bisnis! *Artikel ini hasil kerja sama dengan Paper.id dan InCorp Indonesia Read Full Bio Daris Salam COO Indonesia at InCorp Indonesia With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.