Merger dan Akuisisi di Indonesia: Hindari Kesalahan Fatal Ini

Merger dan Akuisisi di Indonesia: Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini

  • InCorp Editorial Team
  • 1 Agustus 2024
  • 6 minute reading time

Merger dan akuisisi di Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan dinamika bisnis yang semakin kompleks. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus dan sering kali diwarnai dengan berbagai tantangan.

Pemegang saham memiliki peran penting dalam mendukung atau menolak rencana merger dan akuisisi, sehingga kejelasan informasi dan keterlibatan mereka sangat krusial. 

Artikel ini akan membahas beberapa kesalahan umum dalam merger dan akuisisi serta strategi untuk menghindarinya, dengan fokus pada peran strategis pemegang saham dalam setiap tahap proses tersebut.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Pengacara saat M&A di Indonesia : Merger dan Akuisisi di Indonesia: Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini

Pengertian Mendasar tentang Merger dan Akuisisi di Indonesia

Merger adalah proses di mana dua perusahaan atau lebih bergabung untuk membentuk satu entitas baru. Perusahaan-perusahaan yang bergabung menggabungkan aset, sumber daya, dan operasi mereka menjadi satu, dan sering kali mengubah nama mereka menjadi entitas baru.

Sementara itu, akuisisi merujuk pada situasi di mana satu perusahaan mengakuisisi atau mengambil alih kepemilikan mayoritas atau seluruh saham perusahaan lain.

Dalam akuisisi, perusahaan yang melakukan akuisisi biasanya mempertahankan identitas dan nama perusahaan yang diakuisisi, namun perubahan kepemilikan terjadi secara substansial.

Kepemilikan dalam Merger dan Akuisisi di Indonesia

Dalam aksi merger dan akuisisi (M&A), kepemilikan dapat berubah melalui penggabungan atau peleburan perseroan, atau pengambilalihan saham perusahaan lain.

Akuisisi horizontal adalah salah satu jenis transaksi yang terjadi ketika satu perseroan mengambil alih perseroan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sama atau sejenis.

Tujuan akuisisi horizontal adalah untuk mengurangi persaingan dan memperluas pasar. M&A dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham jika kedua perseroan yang terlibat memiliki sumber daya yang bernilai strategis dan saling melengkapi.

Namun, hukum persaingan usaha di Indonesia melarang pelaku usaha melakukan aksi korporasi jika dapat menimbulkan praktek monopoli atau persaingan usaha yang tidak sehat.

Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari dalam Merger dan Akuisisi

Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari dalam Merger dan Akuisisi

Untuk menghindari kesalahan fatal yang dapat mengganggu kesuksesan M&A, perlu memperhatikan beberapa aspek krusial.

Aspek Hukum dan Regulasi yang Terabaikan

Dalam konteks merger atau akuisisi di Indonesia, perseroan terbatas harus memperhatikan status badan hukum perseroan dan komplikasi hukum yang mungkin timbul dari transaksi ini.

Perusahaan yang menggabungkan usaha perlu mematuhi regulasi terbaru yang mengatur kepemilikan saham dan persaingan usaha.

Rencana Integrasi yang Lemah

Salah satu kesalahan umum dalam merger atau akuisisi adalah kurangnya rencana integrasi yang efektif.

Ketika perseroan-perseroan tersebut tidak mampu menyatukan budaya dan operasi mereka dengan baik, hal ini bisa mengakibatkan ketidakcocokan budaya perusahaan.

Ketidakcocokan Budaya Perusahaan

Integrasi budaya perusahaan adalah aspek penting yang sering diabaikan dalam merger atau akuisisi.

Perusahaan penerima penggabungan usaha harus mempertimbangkan nilai-nilai dan norma-norma budaya perusahaan yang akan bergabung untuk menghindari konflik dan ketidakseimbangan.

Kurangnya Penilaian Risiko

Sebelum melakukan transaksi, penting bagi perusahaan untuk melakukan penilaian risiko yang komprehensif. Hal ini termasuk mengevaluasi dampak finansial, hukum, dan operasional dari merger atau akuisisi yang direncanakan.

Membayar Lebih dari Seharusnya

Penentuan nilai transaksi adalah tahap krusial dalam merger atau akuisisi. Membayar lebih dari nilai sebenarnya dapat mengakibatkan beban finansial yang berat bagi perusahaan, sehingga penilaian yang akurat sangatlah penting.

Tidak Memiliki Tim yang Profesional

Menghadirkan tim yang profesional dan berpengalaman dalam proses merger atau akuisisi adalah langkah kunci untuk meminimalkan risiko dan memastikan kelancaran transaksi. Tim ini dapat memberikan panduan hukum, keuangan, dan operasional yang diperlukan untuk kesuksesan transaksi tersebut.

Baca juga: Panduan Uji Tuntas SDM dalam Merger dan Akuisisi di Indonesia: Merger dan Akuisisi di Indonesia: Hindari 6 Kesalahan Fatal Ini

Strategi Sukses dalam Implementasi Merger dan Akuisisi  

Berikut adalah strategi merger dan akuisisi yang dapat Anda terapkan untuk memastikan transisi yang sukses di tahun 2024 ini:

Berkomunikasi dengan Pemangku Kepentingan 

Dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, transparansi menjadi kunci. Selama proses, pastikan untuk memberikan pembaruan secara teratur mengenai status saat ini dalam merger atau akuisisi.

Ini termasuk memberikan informasi tentang bagaimana Anda akan mendanai operasi, detail tentang organisasi yang digabungkan atau diakuisisi, kriteria yang digunakan untuk memilih perusahaan sasaran, dan lainnya.

Memelihara Kepemilikan Integrasi di Tingkat Tertinggi

Meskipun melibatkan semua pemain kunci adalah bijaksana, sebagai CEO atau Presiden, Anda harus memimpin dan mengarahkan kelompok melalui proses ini. Langkah ini mungkin menantang, namun sebagai pemimpin, peran Anda adalah mengambil tanggung jawab atas rencana integrasi.

Untuk melaksanakan taktik merger ini, berikan penjelasan yang jelas mengenai keputusan yang diambil, seperti strategi akuisisi Anda, manfaat pajak, jenis akuisisi, pelaksanaan transaksi, dan lainnya.

Membuat Rencana Integrasi

Sebuah rencana integrasi harus mempertimbangkan dan mencakup semua aspek bisnis, operasional, organisasional, dan budaya, yang dapat diukur dalam interval seperti 30/60/90/180 hari.

Dimulai dengan Surat Niat (Letter of Intent/LOI), sebuah perjanjian non-binding yang menguraikan detail transaksi, memulai rencana integrasi. Setelah diterima LOI, langkah berikutnya dalam rencana integrasi adalah due diligence.

Due diligence dalam merger dan akuisisi sangat penting dan melibatkan analisis mendalam terhadap perusahaan sasaran, baik secara internal maupun eksternal. 

Delegasi Tugas dengan Tepat

Sebagai pemimpin, salah satu tanggung jawab utama Anda adalah tahu cara mengalihkan tanggung jawab secara efektif di seluruh organisasi Anda. Anda tidak bisa melakukan setiap tugas sendiri, terutama dengan tugas-tugas sebesar merger atau akuisisi.

Luangkan waktu untuk menilai tim kepemimpinan senior Anda untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Tugas apa yang bisa mereka tangani? Apakah mereka memiliki pengalaman tambahan yang dapat membantu?

Mengidentifikasi pemain kunci yang dapat membuat merger atau akuisisi Anda berjalan lancar akan membuat proses lebih mudah dikelola dan membuat pemangku kepentingan senang.

Mengembangkan Alat untuk Menilai Kemajuan Rencana

Baik pemangku kepentingan maupun staf Anda ingin mendapat informasi tentang status merger atau akuisisi. Ini adalah satu-satunya cara untuk secara objektif memastikan apakah kemajuan yang diperlukan telah tercapai.

Praktik terbaik dalam merger dan akuisisi melibatkan terus-menerus menilai rencana integrasi dan memberikan pembaruan teratur berdasarkan data status M&A saat ini. 

Menyatukan Budaya Perusahaan

Menyatukan budaya perusahaan adalah inti dari persatuan dan membiarkan setiap budaya bertahan penting. Cara terbaik untuk menemukan titik temu dan menghargai perbedaan adalah melalui waktu yang didedikasikan dengan tujuan, baik di dalam maupun di luar kantor.

Ada beberapa cara untuk menyatukan budaya kedua perusahaan yang akan digabung atau diakuisisi, seperti:

  • Orientasi kelompok untuk memperkenalkan kedua pihak
  • Acara sosial seperti happy hour
  • Pertemuan virtual untuk karyawan yang bekerja dari jarak jauh
  • Pembentukan dewan inklusi
  • Mengubah bahasa dari “kita” menjadi “kami”

Merger dan Akuisisi di Indonesia Bersama InCorp

Dalam konteks bisnis di Indonesia, merger dan akuisisi (M&A) telah menjadi strategi yang penting untuk pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Menggabungkan kekuatan dan sumber daya antara perusahaan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan.

InCorp Indonesia sebagai salah satu penyedia layanan dalam mendukung proses M&A di Indonesia, memberikan solusi yang terpercaya dan efektif bagi perusahaan yang ingin melaksanakan aksi korporasi ini dengan sukses.

InCorp Indonesia  siap membantu perusahaan menavigasi setiap tahap proses merger dan akuisisi. Hubungi InCorp untuk konsultasi menuju keberhasilan bisnis Anda.

Pandu Biasramadhan

Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia

An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Beberapa sektor bisnis seperti pertambangan dan keuangan membutuhkan para pihak terkait untuk membuka transaksi penggabungan dan akuisisi kepada badan pemerintahan terkait.

Transfer bisnis dan transfer saham.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.