Sebuah Panduan Lengkap untuk Pindah ke Bali sebagai Ekspat

  • InCorp Editorial Team
  • 12 Desember 2023
  • 8 reading time

Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Bali sebagai ekspat? Jika jawabannya iya, selain hal-hal yang membuat Anda tertarik untuk pindah ke Bali, Anda juga harus menyadari bahwa dibutuhkan lebih dari sekadar mimpi-mimpi tentang surga yang indah. Sebagai ekspat, Anda harus siap berhadapan dengan fakta-fakta yang mungkin mempersulit kepindahan Anda jika Anda menganggap remeh.

Artikel ini menjelaskan hal-hal mendasar yang perlu Anda tahu sebelum pindah ke Bali sebagai ekspat.

Pindah ke Bali

Mengapa Orang Asing Pindah ke Bali?

Selain keindahan alamnya yang memukau, Bali menawarkan perpaduan unik antara budaya, gaya hidup, dan peluang, menjadikannya destinasi yang dicari oleh ekspatriat dan pelancong. Artikel ini akan menjelajahi mengapa orang asing memilih Bali sebagai rumah baru atau tempat liburan pilihan mereka.

1. Alam yang Menakjubkan

Lanskap Bali yang memukau, dari teras-teras sawah yang hijau hingga pantai-pantai yang bersih, tanpa ragu menjadi daya tarik utamanya. Orang asing sering pindah ke Bali untuk merasakan keindahan surga dengan geografi yang beragam dan menikmati iklim tropis pulau ini sepanjang tahun.

2. Biaya Hidup Terjangkau

Dibandingkan dengan banyak negara Barat, Bali menawarkan biaya hidup yang lebih rendah, menjadikannya destinasi menarik bagi mereka yang ingin menghemat anggaran. Biaya akomodasi, makanan, dan transportasi seringkali jauh lebih rendah, memungkinkan orang asing menikmati gaya hidup yang nyaman tanpa merusak tabungan.

3. Ekosistem Dukungan bagi Digital Nomad:

Jika Anda seorang digital nomad yang mencari komunitas yang hidup dan mendukung, Bali adalah destinasi yang ideal. Pulau ini menyediakan berbagai ruang kerja bersama, acara jaringan yang sering, dan sumber daya yang khusus mengakomodasi kebutuhan dan preferensi unik pekerja jarak jauh.

4. Komunitas Ekspatriat yang Ramah 

Bali memiliki reputasi sebagai komunitas yang hangat dan ramah. Ekspatriat dengan mudah terhubung dengan penduduk lokal dan orang asing lainnya, menciptakan rasa memiliki. Komunitas ekspatriat yang beragam mulai dari digital nomad dan pengusaha hingga pensiunan dan keluarga yang mencari gaya hidup yang lebih santai.

5. Atraksi Wisata Menarik

Bali telah dikenal memiliki atraksi yang berpusat pada kesehatan. Hal tersebut menarik para penggemar yoga, praktisi kesehatan, dan mereka yang mencari gaya hidup holistik. Pulau ini memiliki retret yoga, pusat meditasi, dan spa yang melayani pemula dan praktisi berpengalaman.

Tantangan Pindah ke Bali sebagai Ekspatriat

Terkenal karena keberagamannya dan terkenal di seluruh komunitas internasional, Bali menimbulkan tantangan bagi ekspatriat yang ingin pindah dan tinggal di negara lain untuk pertama kalinya. 

Oleh karena itu, jika Anda memutuskan untuk pindah ke Bali, Anda harus memastikan bahwa Anda memahami dan dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

1. Perlu Mendirikan Kantor yang Layak

Dengan semakin banyak individu yang mengadopsi gaya hidup digital nomad, semakin penting untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang. Untuk menjamin hari kerja yang produktif dan efisien, penting untuk mengevaluasi secara cermat komponen-komponen dasar dari ruang kerja yang 

2. Minim Layanan Transportasi Umum

Sistem transportasi umum yang kurang memadai di pulau ini menyebabkan ketidaknyamanan besar bagi mereka yang mengandalkan opsi transit yang efisien dan mudah diakses.

3. Kemacetan Lalu Lintas

Peningkatan popularitas Bali telah menyebabkan peningkatan kemacetan lalu lintas, memengaruhi baik penduduk lokal maupun digital nomad yang berkomuter di area pariwisata yang padat.

4. Pemahaman Visa yang Kompleks

Peraturan visa Indonesia bisa menjadi hal yang kompleks untuk dipahami sebelum pindah ke Bali. Banyak ekspatriat awalnya masuk Bali dengan visa turis dan kemudian mencari cara untuk memperpanjang atau mendapatkan tinggal tetap. Ketahui caranya dengan berkonsultasi kepada konsultan di layanan imigrasi.

Pindah ke Bali dengan Visa yang Tepat: Macam-macam Visa

Pertama-tama, hal terpenting dari semuanya adalah memikirkan jenis visa yang Anda perlukan sebelum pindah ke Bali. Karena seringnya terjadi perubahan dan revisi undang-undang imigrasi, penting bagi Anda untuk terus mengetahui perkembangan terbaru tentang syarat visa.

Pastikan Anda selalu diizinkan tinggal di Bali secara sah dengan jenis visa yang tepat. Berikut beberapa jenis visa yang umum menjadi pilihan ekspat di Bali:

Visa untuk Kunjungan Pendek di Bali

Ada dua jenis visa untuk kunjungan pendek di Bali:

  • Visa bebas kunjungan (Masa berlaku: 30 hari; Perpanjangan: Tidak)
  • Visa on Arrival – VoA (Masa berlaku: 30 hari; Perpanjangan: Ya)

Visa kunjungan pendek akan diterbitkan saat ketibaan di Bali. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua bandar udara di Indonesia menerbitkan VoA dan Anda akan terkena masalah jika tidak mengetahui hal ini. Hubungi InCorp untuk tahu bandar udara mana saja di Indonesia yang dapat menerbitkan VoA.

Satu hal lagi yang perlu diketahui ekspat adalah Anda dilarang bekerja di Bali, atau daerah lain di Indonesia, dengan visa kunjungan jangka pendek. Dengan kata lain, Anda tidak diizinkan terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan uang, termasuk pekerjaan lepas.

Visa Bisnis di Bali

Jika Anda ingin mengunjungi Bali dalam rangka bisnis seperti berpartisipasi dalam pertemuan bisnis, konferensi, pelatihan, dll., sebagai persiapan untuk memulai bisnis di Bali, Anda harus memilih visa bisnis, yang dibagi dalam dua kategori:

Single-entry Visa

Visa ini mengizinkan Anda masuk dan keluar Indonesia hanya sekali. Masa berlakunya 60 hari tetapi Anda dapat perpanjang hingga empat kali.

Multiple-entry Visa

Jika sekali masuk tidak cukup, Anda dapat mengajukan visa bisnis multiple-entry untuk beberapa kali kunjungan ke Bali atau Indonesia. Visa bisnis multiple-entry berlaku 12 bulan dengan jumlah kunjungan tak terbatas. Namun, setiap kunjungan terbatas hingga 60 hari.

Untuk semua ekspat, ingatlah bahwa visa bisnis tidak sama dengan izin kerja, sehingga Anda tidak boleh bekerja dan memperoleh uang di Bali. Baik izin kerja maupun visa bisnis mewajibkan sponsor visa dari perusahaan Indonesia. InCorp dapat membantu Anda dengan menjadi sponsor. Ajukan visa bisnis di Bali online untuk menghindari proses yang rumit dengan imigrasi.

Izin Tinggal Terbatas (ITAS/KITAS)

Untuk masa tinggal lama di Bali, Anda perlu izin tinggal terbatas yang lebih dikenal sebagai ITAS atau KITAS. ITAS/KITAS dapat dibedakan menjadi beberapa jenis: KITAS kerja, KITAS investor, KITAS pasangan dan KITAS pensiun.

KITAS Kerja

Jika bekerja menjadi tujuan utama Anda tinggal di Bali, Anda tentu memerlukan KITAS kerja. Anda bisa mendapatkan KITAS kerja saat ada badan usaha di Indonesia yang mensponsori Anda. Badan usaha ini bisa jadi PT PMA (perusahaan milik asing), PT (perusahaan lokal) dan kantor perwakilan perusahaan asing di Indonesia.

Badan usaha harus memenuhi syarat modal tertentu saat ingin menjadi sponsor KITAS bagi orang asing. KITAS kerja berlaku 6 hingga 12 bulan tergantung pada jenis pekerjaan dan masa berlaku izin kerja.

KITAS Investor

Anda dapat mengajukan KITAS investor jika Anda adalah pemegang saham PT PMA. Syaratnya berbeda tergantung apakah Anda juga adalah direktur atau komisari perusahaan. KITAS investor berlaku untuk 2 tahun.

KITAS Pasangan

KITAS pasangan atau KITAS pernikahan mungkin diperoleh saat Anda menikahi warga negara Indonesia. Namun, KITAS ini hanya memungkinkan Anda tinggal di Bali, namun tidak bekerja di Bali. Jika ingin bekerja, Anda harus memperoleh izin kerja dari perusahaan.

Begitu Anda dan pasangan telah menikah selama dua tahun, Anda dapat meng-upgrade KITAS menjadi KITAP (izin tinggal tetap). Bekerja independen sebagai pekerja lepas atau konsultan diizinkan saat memiliki KITAP. Setelah dua tahun pernikahan, Anda dapat mengajukan KITAP.

KITAS Pensiun

Bagi mereka yang sudah berusia 55 tahun ke atas, Anda dapat mengajukan KITAS pensiun di Bali. Masa berlakunya adalah 12 bulan tetapi perpanjangan tahunan diperbolehkan. Oleh karenanya, Anda dapat memiliki visa pensiun dengan todal berlaku 5 tahun, dan kemudian Anda dapat mengajukan KITAP.

Seperti KITAS pasangan, Anda tak diizinkan bekerja di Bali dengan visa pensiun.

Bisakah Ekspatriat Mendirikan Perusahaan di Bali?

Seperti yang telah dibahas, salah satu alasan kebanyakan ekspat tinggal di Bali adalah mendirikan perusahaan dan memenuhi mimpi menjadi pengusaha. Karena sekarang Anda sudah tahu jenis visa yang Anda butuhkan, sekarang kami akan membahas cara Anda dapat memulai bisnis di Bali.

Hal pertama untuk Anda lakukan adalah memilih jenis badan usaha yang tepat untuk bisnis Anda. Dari banyak jenis yang tersedia, pilihan paling umum adalah PT PMA dan perusahaan lokal PT. PT harus dimiliki secara penuh oleh orang Indonesia dan PT PMA dapat dimiliki keseluruhan atau sebagaian oleh orang asing.

Perusahaan Asing (PT PMA)

Untuk mendirikan PT PMA, Anda perlu memenuhi syarat berikut:

  • Investasi minimum IDR 10 miliar untuk rencana investasi Anda
  • Modal disetor awal IDR 10 miliar
  • Kepemilikan asing antara 1% hingga 100% tergantung Daftar Negatif Investasi (DNI)

Perusahaan Lokal (PT)

PT dapat dengan mudah diinkorporasi di Bali dengan jumlah modal yang sangat kecil: IDR 51 Jjuta atau USD 3600. Namun, PT hanya dapat dimiliki orang Indonesia, bahkan tidak 1% pun kepemilikan asing diizinkan.

Bagaimana Ekspatriat Bisa Tinggal di Bali?

Menyewa di Bali

Anda perlu tempat untuk tinggal saat memulai kehidupan di Bali. Menyewa properti diizinkan bagi orang asing di Bali jika memiliki KITAS. Periode sewa beragam antara 1 hingga 3 tahun dan perjanjian sewa diizinkan untuk dibuat hingga maksimum 25 tahun.

Memiliki Lahan di Bali

Kepemilikan lahan hanya boleh untuk penduduk Indonesia di Bali. Agar orang asing dapat memiliki lahan di Bali, Anda perlu menunjuk perwakilan orang Indonesia untuk membantu Anda membeli estat.

Membeli Properti dengan PT PMA

Cara teraman membeli properti di Bali melalui inkorporasi 100% PT PMA. Dengan demikian, Anda dapat memiliki Hak Guna Bangunan (HGB).

Pindah ke Bali dengan Mudah bersama InCorp Indonesia

Sekarang Anda telah memahami hal-hal dasar terkait pindah ke Bali sebagai ekspat, pertanyaannya adalah sudah siapkah Anda memulai kehidupan baru di belahan bumi lain?

Hubungi kami sekarang untuk mengisi form di bawah ini jika Anda punya lebih banyak pertanyaan. Anda juga dapat mengunjungi kantor kami di Badung. Kami juga memiliki kantor di Jakarta dan Semarang. 

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Ada dua jenis yakni sekali masuk dan beberapa kali masuk. Visa bisnis sekali masuk berlaku selama 60 hari dan dapat diperpanjang hingga tiga kali dan Visa bisnis beberapa kali masuk berlaku selama 12 bulan. Namun, pemegang visa bisnis harus keluar dari Indonesia setiap periode 60 hari.

Tidak. Jika Anda berencana untuk bekerja di Indonesia, maka Anda harus mengajukan permohonan izin kerja serta izin tinggal terbatas (ITAS) atau tetap (KITAP).

8 Ide Usaha Kecil di Bali Tahun 2022

  • InCorp Editorial Team
  • 11 September 2024
  • 7 reading time

Bali offers exciting opportunities for entrepreneurs starting a small business in 2025. As the island continues to attract tourists and expatriates alike, now is the perfect time to explore the most promising sectors for starting a small business in Bali.

Can Foreigners Start A Business in Bali?

Yes, foreigners can start a business in Bali, but there are certain restrictions on the types of businesses they can establish. Foreign investment is allowed only in sectors that are open to foreign ownership.

Cost of Starting A Small Business in Bali

Starting a small business in Bali for foreigners involves various costs, including initial setup expenses and ongoing operational costs.

How much does it cost to start a business in Bali? The exact amount will depend on the business type, scale, and specific requirements.

Initial Setup Costs

  • Company Registration: Costs vary depending on the business entity chosen.
  • Legal Fees: Hiring a lawyer for the registration process and providing legal advice.
  • Office Space: Rental costs vary based on location and size.
  • Equipment and Supplies: Costs depend on the business’s needs.

Ongoing Costs

  • Taxes: Corporate income tax, VAT, and other taxes apply.
  • Permits and Licenses: Fees for obtaining necessary permits.
  • Salaries and Wages: Costs for hiring employees.
  • Utilities: Costs for electricity, water, and internet.
  • Marketing and Advertising: Costs for promoting your business.

Other Considerations

  • Living Expenses: Costs for accommodation, food, transportation, and healthcare.
  • Contingency Planning: Plan for unexpected expenses.

Type of Businesses You Can Open in Bali

With a diverse market fueled by tourism, local culture, and digital innovation, foreigners can open several businesses in Bali. Here’s a look at the key business sectors where you can start a small business in Bali.

Hospitality and Tourism

There is a high demand for services catering to the millions of visitors to Bali each year. This includes accommodation providers such as hotels, resorts, villas, food and beverage establishments, transportation services, and other tourism-related businesses.

Whether opening a guesthouse or launching a tour company, opportunities in this sector are vast and varied, making it a promising area for entrepreneurial ventures.

Creative Industries

With the island’s rich cultural heritage and a growing number of events, there is a strong demand for creative professionals in areas like design, photography, videography, and art.

Entrepreneurs with skills in these fields can tap into Bali’s thriving artistic scene, collaborating with local and international clients on projects ranging from weddings to brand campaigns and positioning their businesses for long-term success in this dynamic sector.

Online Businesses

The rise of the internet and digital technologies has opened up immense opportunities for foreigners to start small businesses in Bali from home and anywhere in the world.

With its solid expatriate community and growing digital infrastructure, Bali is an attractive location for digital entrepreneurs, whether they run e-commerce stores, offer online services, or create digital content.

Short-term Property Rental

Investors in this sector are banking on “revenge travel”—where people vacation after being cooped up—to kick in. While vaccination programs are being rolled out globally, investors are taking this opportunity to capitalize on low rental prices and cheaper buildings.

One reason the property remains a popular option for foreigners is its flexibility—the property can be used to draw in passive income as a short-term rental on Airbnb or as a holiday home when visiting Bali.

Property maintenance and access to water, electricity, and Wi-Fi are easy. However, renting land or property can be complex due to land and property ownership regulations.

As an investor, it’s important to ensure that all necessary documents are in order, including land titles, zoning regulations, certifications, and proof of ownership.

Investing in a piece of land is no small feat and a long-term commitment. Although due diligence and background checks are rare in Bali, they are affordable services you should engage in before making any long-term commitment.

F&B Services

The culinary industry offers many opportunities for starting a small business in Bali. That said, the competition in this sector is stiff, which has attracted many daring entrepreneurs and seasoned restauranteurs to set up shop.

Despite this intensity, Bali continues to attract culinary enthusiasts worldwide with new business ideas, from food trucks to cloud kitchens and coffee drive-thru.

In addition to establishing a company to run the restaurant, new owners often require advice on KITAS, land and property ownership, and hiring their first few staff. Please find out how opening a restaurant in Bali speeds up outsourcing administrative and regulation-heavy tasks.

Retail: Fashion, FMCG & Services

Bali’s retail industry has suffered more than the F&B sector—most closed businesses (along with popular shopping belts in Seminyak and Canggu) are in the retail industry.

With so many foreclosures, this could be a rare opportunity for new brands to enter the market. But will Bali’s retail be so different post-pandemic? Or will shop space give rise to a new type of tenant?

Pieter Levels, who runs nomadlist.com, has projected that the global Digital Nomad community will reach one billion by 2035. The rise in the digital nomad population and the possibility of a digital nomad visa in Indonesia could shape the type of shops and services that would fill up vacant units in Bali.

Prospective business owners planning to set up a shop in Bali might need to cater to both travel and local consumers when deciding on the types of products and price points.

Trade & Export

With abundant natural resources, land, and human capital, exports are a key contributor to Indonesia’s economy. Indonesia—SEA’s biggest economy—has recorded a monthly trade surplus since May 2020 as coronavirus-related restrictions in the sector started to ease, and trade players were rushing to catch up.

Josua Pardede, an economist with Bank Permata, predicts Indonesia will sustain a post-trade surplus for some time due to high commodity prices.

Furniture, handicrafts, artifacts, gems, and apparel remain the top few exports for Bali and Indonesia. New trade actors planning to enter Bali must start a Trading Company.

The Guide to Starting A Small Business in Bali

Here are the steps for establishing your business in Bali and navigating the legal and administrative processes efficiently.

Choose Your Business Activity

  • Research permitted business activities for foreigners on the Investment Coordinating Board (BKPM) website.
  • Choose an activity that aligns with your interests and goals.
  • PT PMA (Foreign-Owned Limited Liability Company): PT PMA Bali is the most common choice for foreigners, offering full ownership and the ability to employ foreign staff.
  • Local PT Company: Requires all shareholders to be Indonesian citizens.

Register Your Business

  • Register your business with the Ministry of Law and Human Rights in Bali.
  • Choose between online or in-person registration.

Obtain A Business License

  • Secure a business license from the local government.

Get A Tax Identification Number (NPWP)

  • Register for an NPWP at the nearest tax office.
  • This is essential for managing your business’s taxes.

Open A Business Bank Account

  • Establish a dedicated business bank account.
  • Your NPWP will be required for this step.

Secure A Business Visa

  • If you plan to work within your business, obtain a business visa from the Indonesian Immigration Office.
  • This visa ensures compliance with immigration regulations.

Guide to Doing Business in Bali & Lombok

Mailchimp Free eBook Bali & Lombok

Start Your Small Business in Bali with InCorp

Doing business in Bali requires expert guidance to navigate local regulations, ensure legal compliance, and streamline the setup process. This makes managing the administrative, tax, and licensing requirements easier.

InCorp Indonesia offers a comprehensive range of services to help you navigate the complexities of setting up a business in this tropical paradise.

Our key services include:

  • Company Registration: We’ll handle all the paperwork and formalities to ensure your company is registered efficiently and legally.
  • Business License: We will assist you in obtaining the necessary business licenses and permits.
  • Working KITAS: We’ll guide you through securing a working KITAS for you and your foreign employees.
  • Business Visa: We’ll help you obtain the appropriate business visa to enter and operate your business in Bali.
  • Investor KITAS: If you’re investing in Bali, we can assist with obtaining an investor KITAS.

Fill out the form below to turn your Bali business dreams into reality.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.

Tips Jitu Bagaimana Menemukan Kantor di Bali yang Menyenangkan

  • InCorp Editorial Team
  • 11 Februari 2023
  • 3 reading time

Siapapun yang mempertimbangkan untuk memulai bisnis di Bali cepat atau lambat akan menyadari betapa pentingnya memiliki kantor perwakilan. Alamat kantor lokal akan meningkatkan kredibilitas perusahaan, mempermudah komunikasi dengan para mitra dan menjadi dasar yang kokoh untuk pertumbuhan bisnis pada masa mendatang.

Continue reading “Tips Jitu Bagaimana Menemukan Kantor di Bali yang Menyenangkan”

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form