Tanya Jawab seputar Membuka Bisnis Selam di Bali

  • InCorp Editorial Team
  • 11 Februari 2023
  • 3 reading time

Banyaknya tempat untuk menyelam, air yang hangat sepanjang tahun, batu koral dan terumbu karang serta kehidupan laut yang kaya, ditambah dengan budaya yang unik menjadikan pariwisata sebagai salah satu industri terbesar di Bali. Pulau ini menawarkan kesempatan menyelam, termasuk salah satu yang terbaik, di dunia. Inilah mengapa banyak orang asing telah menjalankan bisnis selam atau ingin membuka bisnis selam di Bali.

Jika Anda tertarik menjalankan bisnis selam Anda sendiri di Bali, lanjutkan membaca. Artikel ini menyediakan semua informasi penting yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis selam di Bali, dalam bentuk pertanyaan dan jawaban.

Tanya Jawab seputar Bisnis Selam di Bali

Apa saja aktivitas terkait menyelam yang diizinkan untuk bisnis selam?

Memiliki bisnis selam di Bali berarti Anda dapat mengadakan kegiatan menyelam di pulau Bali, menjual paket kegiatan menyelam, menyediakan layanan transportasi untuk mendukung kegiatan menyelam, memberikan pelajaran dan kursus menyelam, dan menawarkan paket-paket yang merupakan gabungan dengan acara tur lain, makan dan akomodasi.

Bagaimana memulai bisnis selam?

Hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan untuk memulai bisnis selam adalah mendirikan perusahaan yang memiliki kantor fisik dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Mendirikan perusahaan selam di Bali adalah proses yang cukup sederhana jika Anda memiliki informasi terbaru terkait regulasi di Indonesia dan tentu saja, bantuan profesional yang tepat.

Untuk mendapatkan IMB, Anda perlu memiliki tempat parkir yang besar. Lokasi kantor Anda di Bali penting bagi bisnis selam karena adanya jumlah turis yang besar, terutama penyelam dan peselancara asing, yang berpusat di Bali Selatan.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang badan usaha yang tersedia di Bali, baca Registrasi Perusahaan di Bali.

Bagaimana dengan kepemilikan bagi orang asing yang ingin menjalankan bisnis selam?

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan jumlah kepemilikan bisnis selam, terutama area yang Anda pilih sebagai pusat beroperasinya kegiatan dan tur selam Anda. Oleh karena itu, Anda harus memutuskan secara matang.

Sesuai hukum Indonesia, 100% kepemilikan asing diizinkan jika bisnis selam Anda mengadakan kegiatan scuba dan selam dalam batasan pemerintah tertentu. Tapi, jika Anda menjalankan kegiatan selam di dalam zona perlindungan laut di Bali, persentase kepemilikan dapat berbeda.

Selain itu, jika Anda memiliki perahu sendiri untuk kegiatan selam, Anda memerlukan warga negara Indonesia sebagai mitra Anda karena kepemilikan asing yang terbatas, yaitu kurang dari 50% (hubungi Cekindo untuk informasi lengkapnya).

Apa saja persyaratan untuk mendirikan bisnis selam?

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kepemilikan asing untuk bisnis selam di Bali bergantung pada beberapa elemen, seperti area operasi dan kepemilikan perahu. Seringnya, mitra Indonesia lokal, izin bangunan dan ruang kantor diperlukan untuk mendirikan perusahaan selam di Bali.

Berapa biaya dan lama waktu yang diperlukan untuk mendirikan bisnis selam?

Bisnis selam masuk di industri pariwisata. Oleh karena itu, keseluruhan formasi perusahaan membutuhkan waktu 6 hingga 8 minggu. Biaya inkorporasi bevariasi tergantung area yang dipilih, tapi pada umumnya mulai dari IDR 120.000.000 di dan sekitar area Denpasar.

Izin-izin apa yang terkait dengan bisnis selam?

Bisnis selam di Bali, terutama di area Denpasar, kadang memerlukan hingga 12 izin.

Jenis badan usaha apa yang cocok untuk bisnis selam?

Bisnis selam hanya dapat dimiliki orang lokal dalam bentuk PT. Sebagai orang asing, Anda dapat memilih untuk mendirikan PT PMA (perusahaan asing), yang merupakan jenis badan usaha paling umum bagi orang asing.

Mulai Bisnis Selam di Bali Sekarang

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang membuka bisnis selam di Bali, hubungi kami. Kami dapat memberikan wawasan tentang inkorporasi bisnis dan pendirian badan usaha di Bali.

Isi form di bawah ini atau kunjungi kantor kami di Badung. Kantor kami juga ada di Jakarta dan Semarang.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form

Memulai Bisnis di Bali: Sebuah Panduan Membuka Kedai Kopi

  • InCorp Editorial Team
  • 17 September 2024
  • 7 reading time

Starting a coffee shop in Bali is a good choice because of its simplicity and the profit that will come with it. Plus, who doesn’t like coffee? You can do this in significant parts of the island. The good news is that opening a coffee shop in Bali will require a manageable amount of start-up capital.

We know many foreigners planning on starting a coffee shop in Bali have yet to learn how to begin. All you need to do is to register your business as a small business and acquire the necessary licenses. However, as simple as it sounds, you’ll still work through paperwork and regulations, which might put you on the fence for a second.

But don’t worry. The following guide from InCorp will help you through this so that you can quickly become your boss without hassles.

Prospects of Opening A Coffee Shop in Bali

Starting a coffee shop in Bali can be simple with the proper assistance from a professional, but it is always challenging. If it were, everyone would be doing it. However, the profits you get at the end of the day will be worth your effort.

The thriving economy, the exotic atmosphere, and the burgeoning number of tourists in all seasons contribute to why starting a business in Bali is heaven.

But there are more reasons, as you can see in the following:

  • Ingredients, equipment, workers, and other materials are affordable in Bali.
  • The affordable cost of living in Bali can help keep the cost of starting a coffee shop in Bali much lower, making your venture more budget-friendly.
  • The prices tourists pay in a coffee shop in Bali are the same rates they are used to paying elsewhere, so you can make more significant profits, benefiting from the lower Indonesian currency rate.
  • Rental is much lower than that of Western countries.
  • Wages are also lower than in other Asian countries, making hiring employees very affordable.

The Process of Opening A Coffee Shop in Bali

Bali is an attractive destination for many entrepreneurs looking to start a coffee shop business, including foreigners. Here’s the process for starting a coffee shop business in Bali for foreigners:

Market Research and Business Plan

  • Determine your ideal customer base (locals, tourists, expats).
  • Assess the existing coffee shops in Bali and identify your unique selling points.
  • Outline your business goals, marketing strategies, financial projections, and operational plans.

Find A Location

  • The location should be easily accessible, have foot traffic, and align with your target market.
  • Ensure the location meets all commercial-use zoning regulations.

Secure A Business License

  • Obtain a business license from the local government.
  • Prepare necessary documents such as passport, visa, proof of address, and business plan.

Obtain Required Permits

  • Ensure compliance with health and safety regulations.
  • If applicable, obtain waste management and environmental impact permits.

Find A Supplier

  • Consider sourcing coffee beans and other ingredients locally to support the local economy.
  • Evaluate suppliers based on quality, price, and reliability.

Interior Design and Fit-Out

  • Create a design that reflects your brand and appeals to your target market.
  • Hire contractors to build the interior of your coffee shop.

Hire Staff

  • Find qualified staff, including baristas, servers, and managers.
  • Provide training on coffee preparation, customer service, and company policies.

Marketing and Promotion

  • Create a website and social media accounts.
  • Utilize local advertising channels, such as newspapers, flyers, and partnerships with other businesses.

Grand Opening

  • Organize a grand opening ceremony to attract customers and generate buzz.

Registering your business and acquiring the important licenses and permits before starting a coffee shop in Bali is essential. Below are the key steps:

Business Name Registration

Select a unique name for your business and register it with the local authorities.

Formally establish your business as a legal entity. In general, there are two familiar legal entities available for business establishment on the island:

  • PT (Local Company)

PT stands for Perseroan Terbatas in Indonesian. It is a local company that Indonesians must wholly own. Though the setup is simple, it is often not the most preferred choice for foreigners who would like to expand their business to Bali or, in your case, open a coffee shop or a small cafe.

  • PT PMA (Foreign-owned Company)

PT PMA, also known in Indonesian as Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing, is a limited liability company most commonly established by foreign investors. PT PMA allows a foreigner to own a coffee shop.

The good news for foreign investors is that, according to the latest Positive Investment List under the Indonesian Law, foreigners can own 100% of their coffee shops in Bali.

Business Licenses

Obtain the necessary licenses and permits, including:

  • NIB (Nomor Induk Berusaha – Business Identification Number)
  • SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan – Trade Business License)
  • TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata – Tourism Business Registration) is generally valid for five years.

Isn’t it good to also sell alcohol and play music in your coffee shop in Bali to attract more customers?

If you are interested in doing so, you must apply for special permits called SIUP-MB and/or NPPBKC for selling alcohol and intellectual property licenses for playing music with copyright.

Tax Registration

Register for a Tax Identification Number (NPWP) and comply with local tax regulations.

The Pros and Cons of Opening A Coffee Shop in Bali

The competitive market and operational complexities of running a business in a foreign country should also be carefully considered.

Pros of Opening A Coffee Shop in Bali

  • Bali attracts millions of tourists annually, creating a consistent demand for quality coffee shops.
  • Bali’s vibrant culture and stunning landscapes offer coffee shops a unique and attractive atmosphere.
  • Coffee shops in Bali can generate revenue with a well-executed business plan and strategic location.
  • Living and working in Bali provides a relaxed and enjoyable lifestyle.

Cons of Opening A Coffee Shop in Bali

  • Bali has a growing number of coffee shops, increasing competition for customers.
  • Tourist arrivals and business activity can fluctuate seasonally, affecting revenue.
  • Managing staff, inventory, and day-to-day operations can be challenging in a foreign country.
  • Adhering to local regulations and obtaining necessary permits can be complex.

3 Common Mistakes of Opening A Coffee Shop in Bali

Many aspiring coffee shop owners make common mistakes when venturing into the Bali market. Avoid these three pitfalls to increase your chances of success.

  • Underestimating Competition: Failing to research the local market and competitive landscape thoroughly can lead to a poorly positioned business.
  • Ignoring Cultural Nuances: Not understanding local customs, preferences, and business practices can hinder success.
  • Overlooking Operational Challenges: Underestimating the complexities of managing a business in a foreign country, such as staffing, logistics, and supply chain issues, can lead to significant problems.

Guide to Doing Business in Bali & Lombok

Mailchimp Free eBook Bali & Lombok

Start Opening A Coffee Shop in Bali with InCorp

With InCorp’s expert guidance, you can avoid the pitfalls of starting a coffee shop in Bali. We can help you navigate the complexities of the local market and ensure your business is set up for success.

  • Company Registration: Our team will help you establish a legal entity for your coffee shop and ensure compliance with local regulations.
  • Business License Acquisition: We’ll assist you in obtaining the necessary business licenses and permits, including the TDUP, food and beverage licenses, and any other required permits.
  • Working KITAS: We’ll help foreign investors secure the appropriate working KITAS (Limited Stay Permit) to allow you to operate your business in Bali legally.

Fill out the form below to avoid common pitfalls and make your coffee shop dream a reality.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Ya. Tanpa dokumen tersebut bisnis anda tidak diperkenankan untuk menerbitkan izin kerja bagi pekerja asing. Izin usaha permanen ini juga merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan berbagai jenis izin usaha dan izin impor lainnya.

Secara umum ada dua jenis, yakni izin usaha utama, dan izin utama non-utama. Izin usaha utama biasanya berlaku untuk berbagai macam industri, seperti izin usaha umum dan izin usaha industrial. Sementara izin usaha non utama bersifat tambahan dan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Izin usaha untuk operasional dan komersial adalah salah satu jenis dari izin usaha non-utama.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.

Meskipun orang asing telah bekerja keras menjalankan bisnis apa pun, memulai bisnis di Bali, terutama bisnis restoran, mungkin menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup. Mendirikan bisnis restoran di Bali mewujudkan dua keinginan utama setiap investor asing: menikmati keuntungan besar dan menjalani kehidupan seperti di surga.

Selain itu, pariwisata dan pengeluaran konsumen terus meningkat di negara dengan populasi lebih dari 260 juta jiwa ini, sehingga penduduk lokal di Bali serta wisatawan telah menunjukkan apresiasi terhadap makanan lokal dan internasional yang ditawarkan pulau ini. Dukungan besar dari Badan Investasi dan Pariwisata Indonesia juga telah menjadikan Bali destinasi kuliner dunia.

Oleh karenanya, jelaslah bahwa memulai bisnis restoran di Bali, jika dilakukan dengan benar, menjadi jalan menuju kesuksesan. Jika Anda masih belum tahu banyak tentang membuka restoran di Bali, Anda berada di tempat yang tepat.

Artikel ini menjelaskan detail mengapa dan bagaimana Anda harus memulai bisnis restoran di Bali.

Lanskap Makanan di Bali

Jumlah restoran lokal dan internasional di Bali telah melonjak dalam beberapa tahun belakangan dan mengubah pulau cantik ini menjadi surga menguntungkan yang lebih dari sekadar tujuan liburan yang populer.

Menurut McKinsey Global Institute, akan ada sekitar 135 juta orang yang masuk kategori kelas konsumen negara pada 2030. Oleh karena itu, mereka akan terus mencari pengalaman hiburan dan kuliner di berbagai restoran karena memiliki penghasilan lebih. Sektor pariwisata, termasuk restoran, berkontribusi terhadap PDB negara sebesar 14.6% pada 2014, dengan jumlah sebesar IDR 1473 triliun.

Syarat Memulai Bisnis Restoran di Bali

Bisnis restoran merupakan bagian dari bisnis pariwisata di Bali. Oleh karenanya, investor asing dapat membaca Peraturan Kementerian Budaya dan Pariwisata No. PM. 87 /HK.501/MKP/2010.

Untuk memiliki dan membuka restoran di Bali, ruang fisik yang dapat menampung lebih dari 60 orang diwajibkan. Selain itu, lokasi restoran harus berada di zona yang cocok untuk aktivitas komersial. Izin-izin juga diperlukan, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Badan Usaha untuk Bisnis Restoran di Bali

Pertama-tama, sebagai pemilik bisnis restoran di Bali, Anda perlu memahami opsi badan usaha yang tersedia.

Bagi orang asing, dua jenis badan usaha yang umum dipilih untuk bisnis restoran adalah perusahaan lokal (PT) dan perusahaan asing (PT PMA).

Perusahaan PT harus 100% dimiliki warga negara Indonesia. Jika Anda investor asing yang ingin memiliki bisnis sendiri atau memperluas usaha di Bali, jenis perusahaan ini mungkin bukan yang Anda cari.

Opsi lain, Anda dapat memilih PT PMA. Di bawah Daftar Negatif Investasi saat ini, orang asing diizinkan menikmati 100% kepemilikan PT PMA di sektor restoran.

Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menarik lebih banyak lagi investasi asing dalam sektor restoran.

Namun, satu hal yang perlu diingat orang asing adalah bahwa Rumah Makan di Indonesia hanya dapat didirikan di bawah PT yang dimiliki orang Indonesia.

Izin yang Diperlukan untuk Bisnis Restoran

Izin dan lisensi yang diwajibkan untuk sektor ini adalah sebagai berikut:

  • Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) (atau izin restoran) dengan masa berlaku umum selama 5 tahun, tergantung pada area di Bali
  • Izin operasional pariwisata
  • Izin kesehatan dan kebersihan
  • Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • NPPKBC dan/atau SIUP-MB jika menjual dan/atau memroduksi alkohol
  • Izin kekayaan intelektual properti jika memainkan musik rekaman atau musik live

Dokumen Wajib untuk Izin Restoran

  • Form aplikasi yang telah diisi lengkap
  • Fotokopi ID/Paspor
  • Fotokopi NPWP perusahaan
  • Fotokopi anggaran dasar perusahaan
  • Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • Fotokopi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
  • Foto lokasi bisnis (berwarna)

 

Biaya memperoleh izin usaha dimulai dari IDR 120 juta. Keseluruhan proses pendirian perusahaan dan penerbitan izin memakan waktu 2-3 bulan.

Bagaimana Cekindo Dapat Membantu

Mempersiapkan semua dokumen dan membaca segala peraturan yang terkait dengan pendirian bisnis restoran di Bali serta memperoleh semua izin yang diperlukan mungkin terasa berat dan meletihkan. Itulah mengapa Cekindo ada untuk membantu Anda memulai bisnis di Bali. Hubungi kami sekarang. Kami juga memiliki kantor di Jakarta dan Semarang.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Ya. Tanpa dokumen tersebut bisnis anda tidak diperkenankan untuk menerbitkan izin kerja bagi pekerja asing. Izin usaha permanen ini juga merupakan persyaratan utama untuk mendapatkan berbagai jenis izin usaha dan izin impor lainnya.

Secara umum ada dua jenis, yakni izin usaha utama, dan izin utama non-utama. Izin usaha utama biasanya berlaku untuk berbagai macam industri, seperti izin usaha umum dan izin usaha industrial. Sementara izin usaha non utama bersifat tambahan dan sangat tergantung dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Izin usaha untuk operasional dan komersial adalah salah satu jenis dari izin usaha non-utama.

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form
DIKENAL SEBAGAI EKONOMI TERBESAR KE-16 DI DUNIA, INDONESIA DIPROYEKSIKAN MENJADI EKONOMI TERBESAR KE-4 DI DUNIA PADA 2050.

Continue reading “Dirikan Perusahaan Dagang dan Mulailah Ekspor dari Bali”

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Get in touch with us.

Lead Form

Frequent Asked Questions

Sesuai namanya, perbedaan paling mencolok dari ketiga jenis badan usaha tersebut adalah sifat bisnis dan tujuannya.

Perusahaan lokal harus lah dimiliki oleh warga negara Indonesia, dan orang asing sama sekali tidak diperkenankan memiliki sedikitpun saham dalam perusahaan lokal. Perusahaan lokal tidak dibatasi untuk melakukan aktifitas bisnis di Indonesia.

Di sisi lain, PT PMA terbuka untuk dimiliki oleh pemilik modal asing, namun persentasi kepemilikan sahamnya dapat berbeda-beda tergantung sektor bisnisnya -- Hubungi InCorp Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Daftar Positif Investasi.

Pengusaha asing cenderung memilih membuka kantor perwakilan terlebih dahulu sebelum mendirikan PT PMA sebagai langkah awal untuk memasuki pasar Indonesia. Perusahaan perwakilan hanya dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi dan tidak memiliki hak untuk melakukan penjualan langsung dan menerima pendapatan.

Proses pendirian badan usaha biasanya memakan waktu 1-1,5 bulan, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap.

Bisa, terutama bagi para pelaku usaha di bidang ekspor-impor. Untuk dapat melakukan kegiatan impor, pelaku usaha dapat menggunakan jasa undername import, atau yang biasa disebut importer of record.

Regulasi di Indonesia membagi dengan jelas badan usaha yang dimiliki orang asing (PT PMA) dan badan usaha yang dimiliki pengusaha dalam negeri (Local PT). Secara umum, badan usaha milik orang asing memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan perusahaan lokal. Akan tetapi, untuk menghimpun investasi asing lebih banyak, pemerintah Republik Indonesia melakukan langkah-langkan berani untuk meningkatkan kemudahan berusaha dengan cara menyederhanakan regulasi serta menawarkan insentif-insentif khusus bagi pengusaha asing yang ingin berbisnis di Indonesia.

Ada tiga hal penting yang harus dipertimbangkan para pelaku usaha, pertama, jenis badan usaha; modal yang dipersyaratkan; dan aturan hukum yang berlaku.

Pada 11-12 September 2018 diselenggarakan salah satu pertemuan industri terbesar di Asia, yaitu Vitafoods Asia 2018, yang bertempat di Marina Bay Sands Expo and Convention Center, Singapura. Sebagai perusahaan konsultan ternama di Indonesia, Cekindo diundang sebagai ahli peraturan untuk pasar Indonesia.

Lebih dari 200 eksponen internasional hadir untuk menunjukkan inovasi dan tren terbaru sehubungan dengan nutraceutical, suplemen diet serta makanan dan minuman. Selain itu, para profesional yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis strategis juga datang untuk berpartisipasi dalam acara ini. Vitafoods Asia 2018 menikmati kesuksesan besar dengan adanya lebih dari 3.000 pengunjung dari kurang lebih 50 negara yang terlibat dalam hubungan bisnis, transfer pengetahuan serta  pengambilan contoh untuk produk-produk nutraceutical terbaru.

Sebagai ahli peraturan untuk pasar Indonesia, tim Cekindo yang terdiri dari pemimpinnya  Michal Wasserbauer, konsultan kepala Nurmia Agustina dan dua konsultan ahli dengan senang hati menyediakan konsultasi dan nasihat profesional bagi pengunjung yang ingin berekspansi ke Indonesia. Banyak yang datang mengunjungi booth kami F33 yang terletak di bagian Services and Equipment dan dengan antusias mengajukan pertanyaan sehubungan dengan regulasi bisnis serta potensi bisnis di negara kepulauan terbesar ini.

Tertarik untuk memulai bisnis atau melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia? Hubungi kami sekarang untuk mengetahui lebih jauh tentang registrasi produk, izin usaha dan izin bisnis, registrasi perusahaan dan masih banyak lagi. Tim profesional kami yang berpengalaman ada di sini untuk membantu dan memandu Anda selama proses pendirian bisnis.

Daris Salam

COO Indonesia at InCorp Indonesia

With more than 10 years of expertise in accounting and finance, Daris Salam dedicates his knowledge to consistently improving the performance of InCorp Indonesia and maintaining clients and partnerships.

Are you ready to make your
mark in Indonesia?

Get in touch with us.

Lead Form