8 Ide Usaha Kecil di Bali Tahun 2022

Pada Maret 2020, COVID-19 telah secara efektif menutup sebagian besar lokasi ritel di seluruh dunia, memaksa konsumen untuk mengubah perilaku perjalanan dan konsumsi mereka. Di Bali, banyak pemilik usaha terpaksa membuat keputusan sulit – tutup atau bertahan untuk menemukan cara agar tetap bertahan. Untungnya, penyitaan bisnis di Bali telah membawa aliran investor baru, karena lokasi utama dibuka, dan harga tanah turun. Berikut adalah beberapa sektor yang tetap populer di kalangan investor jika Anda memulai bisnis di Bali.

Layanan Penyewaan Properti

penyewaan villa

Investor yang terjun ke sektor ini mengandalkan emosi “perjalanan balas dendam” – di mana keinginan orang-orang untuk berlibur semakin meningkat setelah diharuskan terisolasi dan menjauh dari keramaian. Sementara program vaksinasi diluncurkan secara global, investor mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan harga sewa yang rendah dan bangunan yang lebih murah.

Salah satu alasan, properti tetap menjadi pilihan populer bagi orang asing adalah karena fleksibilitasnya – properti ini dapat digunakan untuk menarik pendapatan pasif sebagai sewa properti jangka pendek di Airbnb dan digunakan sebagai rumah liburan saat mengunjungi Bali. Pemeliharaan properti dan akses ke air, listrik, dan Wi-Fi cukup mudah dilakukan.

Kompleksitas seputar menyewa tanah atau properti sering kali berkaitan dengan peraturan kepemilikan tanah dan properti. Sebagai investor, Anda harus memastikan dokumen yang tepat tersedia, ini termasuk sertifikat tanah, peraturan zonasi, sertifikasi, dan kepemilikan untuk beberapa nama.

Baca juga: Kepemilikan Tanah & Properti di Bali

Berinvestasi di sebidang tanah bukanlah prestasi kecil dan komitmen jangka panjang. Meskipun uji tuntas dan pemeriksaan latar belakang adalah layanan yang langka di Bali, itu adalah layanan terjangkau yang harus Anda lakukan sebelum membuat komitmen jangka panjang.


Industri Kuliner di Bali

peluang bisnis di bali - industri kuliner

Industri kuliner menawarkan sejumlah besar peluang untuk memulai bisnis di Bali. Konon, persaingan di sektor ini sangat ketat – telah menarik banyak pengusaha pemberani dan pengusaha restoran musiman untuk mendirikan toko. Terlepas dari intensitas ini, Bali terus menarik pecinta kuliner dari seluruh penjuru dengan ide bisnis baru; dari truk makanan hingga dapur cloud dan usaha kopi drive-thru.

Selain mendirikan perusahaan untuk menjalankan restoran, pemilik baru sering kali memerlukan konsultasi tentang KITAS, kepemilikan tanah dan properti, dan mempekerjakan beberapa staf pertama mereka. Cari tahu bagaimana pemilik restoran baru mempercepat tugas administrasi dan regulasi outsourcing mereka.

 


Ritel: Mode, FMCG & Industri Layanan

butik dan tekstil

Dibandingkan dengan industri kuliner, ritel Bali mendapat pukulan yang lebih besar – sebagian besar bisnis (sepanjang pusat perbelanjaan populer di Seminyak, Canggu) yang telah tutup, jatuh ke sektor ritel. Dengan begitu banyak penyitaan, ini bisa menjadi peluang langka bagi merek baru untuk memasuki pasar. Tetapi apakah ritel Bali akan sangat berbeda pascapandemi? atau akankah ruang toko memunculkan penyewa jenis baru?

Menurut Pieter Levels, yang menjalankan nomadlist.com, telah memproyeksikan bahwa komunitas Digital Nomad global akan mencapai satu miliar pada tahun 2035. Peningkatan populasi Digital nomad dan kemungkinan Visa Digital Nomad di Indonesia dapat membentuk jenis toko dan layanan yang akan mengisi unit kosong di Bali. Calon pemilik bisnis yang berencana mendirikan toko di Bali mungkin perlu melayani konsumen perjalanan dan lokal ketika mereka memutuskan jenis produk dan titik harga.


Perdagangan & Ekspor

ekspor karya seni

Dengan kekayaan sumber daya alam, tanah, dan sumber daya manusia yang melimpah, ekspor merupakan kontributor utama bagi perekonomian Indonesia. Indonesia, dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mencatat surplus perdagangan bulanan sejak Mei 2020 karena pembatasan terkait virus corona di sektor ini mulai mereda dan para pelaku perdagangan mengejar ketinggalan. Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus pascaperdagangan untuk beberapa waktu, ditopang oleh tingginya harga komoditas.

Furnitur, kerajinan tangan, artefak, permata, dan pakaian jadi tetap menjadi beberapa ekspor teratas untuk Bali dan Indonesia. Pelaku perdagangan baru yang berencana masuk ke Bali perlu mendirikan Perusahaan Dagang.

Baca juga: Memulai Usaha Perdagangan di Bali


Bagaimana Cekindo Dapat Membantu

Untuk pengusaha asing yang berpikir untuk memulai usaha kecil di Bali, kami menyarankan Anda untuk meluangkan waktu di Bali, dan memutuskan jenis bisnis apa yang memiliki peluang sukses terbaik. Indonesia seperti setiap negara memiliki budaya bisnis yang unik – dan kami memiliki artikel tentang menavigasi budaya bisnis Indonesia. Ketika Anda siap untuk memulai bisnis kecil Anda di Bali, lihat bagaimana Anda dapat mengatur bisnis Anda.

Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Dana Moneter Internasional Tahun 2018

Pertemuan Dana Moneter Internasional (DMI) merupakan acara tahunan di mana Dana Moneter Internasional (DMI) dan Grup Bank Dunia bertemu untuk membahas isu-isu dunia yang berkaitan dengan keuangan, pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Continue reading “Bali Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Dana Moneter Internasional Tahun 2018”

Visa Bisnis Multiple Entry Bali

Arranging a business visa in Bali for every trip can be expensive and time-consuming. Suppose commercial activities in Bali require your or your company’s representative presence regularly. In that case, it might be wise to opt for a Multiple Entry Business Visa in Bali rather than any other local or tourist visa type.

Visa Requirements in Bali

Before you pack your bags and head to this beautiful island, it’s essential to understand the visa requirements to ensure a smooth and hassle-free journey.

Visa-Free Entry for Tourists

Most tourists visiting Bali for short stays can enjoy visa-free entry. Citizens from numerous countries, including the United States, Canada, the United Kingdom, Australia, and many European nations, could enter Bali and stay for up to 30 days without obtaining a visa. 

However, please note that entry requirements and policies may change. Therefore, you can talk to our consultants regarding the recent immigration regulations in Indonesia. 

Visa on Arrival (VOA)

Some nationalities not eligible for visa-free entry can obtain a Visa on Arrival (VOA) upon arrival at Bali’s international airports. This visa allows travelers to stay in Bali for 30 days and can typically be extended for 30 days. Please be prepared to pay the visa fee in USD or Indonesian Rupiah.

Social and Cultural Visas

If you plan to stay in Bali for an extended period, such as for social, cultural, or business purposes, you may need a Social or Cultural Visa (B-211 Visa). This type of visa typically requires sponsorship from an Indonesian citizen or organization. 

The social and cultural visa allows you to stay in Bali for up to 60 days, possibly extending it for 30 days each time. The extension process involves visiting the local immigration office.

Temporary Stay Visas

For those planning to work, study, or reside in Bali long-term, various visa categories, such as Temporary Stay Visas (KITAS), are available. These visas are typically arranged through sponsors, such as employers or educational institutions, and involve a more complex application process.

Visa Overstays

It’s crucial to adhere to the visa regulations while in Bali. Overstaying your visa can result in fines, deportation, or even a ban from re-entering Indonesia. If you realize you have overstayed, you should visit the nearest immigration office to settle the issue promptly.

Remember that visa regulations and policies can change, so verifying the most up-to-date information is essential. Compliance with the visa requirements will help ensure that your visit to Bali is enjoyable and trouble-free, allowing you to experience the island’s natural beauty and rich culture fully.

How to Get a Business Visa for Bali

If you plan to conduct business in Bali, Indonesia, you may need a business visa to ensure a smooth and legal entry into the country. Here’s a step-by-step guide on how to get a business visa for Bali:

1. Determine Your Eligibility

Before applying for a business visa, ensure that your purpose of travel qualifies for this type of visa. Business visas are typically issued to individuals intending to engage in commercial activities, meetings, conferences, or negotiations within Indonesia.

2. Find a Local Sponsor

To apply for a business visa, you’ll need a local sponsor or a registered company in Indonesia. The sponsor will be responsible for processing your visa application through the Indonesian Directorate General of Immigration. 

If you don’t have a local contact or sponsor, consider consulting with visa agencies or law firms specializing in business visa services.

3. Prepare Required Documents

Typically, the documents required for a business visa application in Bali include:

  • A completed visa application form.
  • A valid passport with at least six months of validity beyond your intended stay.
  • Passport-sized photographs.
  • A sponsorship letter from your Indonesian host company or sponsor.
  • A letter of invitation from the Indonesian company or organization you will be working with.
  • Proof of your travel itinerary, including flight bookings.
  • Warranty of sufficient funds to cover your stay in Indonesia.
  • Additional documents may be required based on the specific circumstances of your visit.

4. Submit Your Application

Once you have gathered all the necessary documents, you or your local sponsor can submit the visa application to the nearest Indonesian embassy or consulate in your home country. It’s advisable to contact the embassy or consulate beforehand to confirm the application process and any additional requirements.

5. Pay the Visa Fee

Business visa fees may vary depending on your nationality and the embassy or consulate. Ensure you have the required funds to cover the visa fee, typically paid during the application process.

6. Wait for Visa Processing

Visa processing times can vary, but it usually takes several business days to a few weeks. Be patient during this period and clearly understand when your visa will be ready for collection.

7. Collect Your Visa

Once your business visa has been approved, you can collect it from the Indonesian embassy or consulate where you submitted your application. Make sure to check the visa’s validity and entry requirements.

8. Extend Your Visa (if needed)

Business visas are usually valid for 60 days and can be extended multiple times for 30 days each. To extend your visa, visit the local immigration office in Bali and provide the necessary documents and fees.

Keep in mind that visa regulations and requirements can change. Therefore, it’s crucial to check with the Indonesian embassy or consulate and stay updated on any changes in the visa application process. 

With the right documentation and a reliable sponsor, obtaining a business visa for Bali can be manageable. The proper way allows you to engage in your business activities legally and hassle-free.

Why Do You Need a Multiple Business Visa in Bali?

Every entrepreneur who carries out their activities in Southeast Asia recognizes the importance of a close relationship with local partners. Speaking about Indonesia and Bali especially, it cannot be truer elsewhere.

After establishing a business in Bali, you should build a strong awareness of your brand. You will also want to build awareness among suppliers and partners within the prospective clients.

Unlike in Europe, Australia or America will require your personal presence. Therefore, Multiple-entry business visas are the most convenient and cost-effective solution for having business trips to Indonesia.

Also read: Top Visa-related Questions in Bali

Characteristics of the Business Visa Bali

As its name indicates, this visa allows its holder to enter Indonesia for business purposes more than just once. The number of visits is not restricted, but the length of every single trip is and must be at most 60 days. A multiple-entry business visa is only valid for a total length of one year.

In addition, you can use this visa for establishing new business relationships, negotiations, attending seminars or conferences, and other business-related activities that do not involve actual employment.

How to Apply for a Business Visa in Bali

Although obtaining a multiple-entry business visa application is a straightforward process, it simultaneously includes a significant amount of paperwork. The applicant must secure an invitation letter and other documents from a local or foreign-owned company, representative office, institution, or other legal entity registered in Indonesia that acts as his or her visa sponsor.

Also Read: How to Find the Right Visa Sponsor?

Documents Required From the Sponsor Company

  • Invitation letter from a local company
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) or Tax Number
  • Company director’s ID

InCorp can facilitate and speed up the procedure by becoming your sponsor in Bali and handling all the above documents on your behalf.

Documents Required From the Applicant

  • Copy of passport with a minimum validity of 18 months
  • Bank account statement proving a deposit of at least USD 1,500 or IDR 18,000,000
  • Ticket to Bali (or elsewhere in Indonesia) with the booked date of departure within 60 days after arrival

The next steps

InCorp, or a sponsor company of your choice, will apply for your visa in Bali. Once the immigration office accepts your application, the Indonesian embassy or consulate abroad will receive a telex; the previously mentioned documents should be handed in. After collecting your passport, you are entitled to visit Indonesia repeatedly for the next 12 months.

Also Read: How to Choose the Right Type of Visa in Indonesia

What Foreigners Should Know Before Filing a Business Visa Application Form

Applying for a business visa can be crucial for foreigners looking to conduct business in another country, including Bali, Indonesia. To ensure a successful application process, it’s essential to be well-informed about the requirements and procedures. 

Here’s what foreigners should know before filing a business visa application form for Bali:

1. Understand Your Eligibility:

Business visas are typically granted to individuals who intend to engage in commercial activities, meetings, negotiations, or other business-related matters. Make sure your purpose of travel aligns with the business visa category to avoid any issues during the application process.

2. Identify the Type of Your Visa 

Like many countries, Indonesia offers various types of business visas. Depending on your specific situation, you may require different visas, such as a short-term or longer-term visa for extended business stays. Consult with the Indonesian embassy or consulate to determine the most suitable visa type.

3. Be Prepared for Visa Fees

Business visa fees can vary depending on your nationality, the type of visa, and the processing time. Ensure you have the necessary funds to cover the visa application fees, which are typically non-refundable.

4. Plan Ahead

Visa processing times can also vary, so starting your application well before your intended travel dates is crucial. Rushed applications can lead to unnecessary stress and complications.

5. Seek Assistance if Necessary

If you need to familiarize yourself with the application process or face any challenges, consider seeking assistance from a local sponsor, a reputable visa agency, or the Indonesian embassy or consulate. They can guide you through the process, ensure all requirements are met, and help with the submission.

6. Be Honest and Accurate

Accuracy and honesty in your application are essential. Provide truthful information and ensure that all documents are complete and valid. Misrepresentation or fraudulent documents can lead to visa denials or even legal consequences.

By understanding these key points and conducting thorough research, foreigners can navigate Bali’s business visa application process more effectively. 

Being well-prepared and adhering to the requirements will increase the likelihood of a successful application and a smooth transition into conducting business in this beautiful Indonesian destination.

What Foreigners Should Know About Business Visa Processing Time

Processing time for a business visa is a crucial aspect to consider when planning a trip to conduct business activities in a foreign country, such as Bali, Indonesia. Understanding the processing timeline is essential for proper trip planning and ensuring you receive your visa on time. 

Here’s what foreigners should know about business visa processing time:

1. Varies by Country and Visa Type

The processing time for a business visa can vary significantly depending on several factors, including your home country and the specific type of business visa you are applying for. It’s important to note that processing times are not standardized and can change over time.

2. Start Early

To avoid any last-minute complications, it’s advisable to begin the visa application process well in advance of your planned travel dates. Delays can occur due to unforeseen circumstances, so giving yourself ample time will reduce stress and ensure you have your visa before you need it.

3. Expedited Processing Options

Some countries offer expedited processing options for an additional fee. This can significantly reduce the processing time, making it a viable choice for those with urgent business travel needs. Check with the relevant embassy or consulate to see if this option is available.

4. Check with the Embassy or Consulate

For accurate and up-to-date information on processing times, consult the official website of the Indonesian embassy or consulate in your home country. They often guide expected processing times for various visa types, including business visas.

5. Allow for Additional Time for Documentation

The processing time is not solely dependent on the embassy or consulate. It also includes the time it takes to prepare and gather all necessary documentation. Ensure you have all required documents ready before submitting your application to avoid delays.

Also Read: How to Extend a Visa in Bali

6. Plan for Unforeseen Delays

While embassies and consulates aim to process visa applications efficiently, there may be unforeseen delays, such as high application volumes or administrative issues. Building flexibility into your travel plans can help mitigate the impact of these delays.

7. Visa Extensions

If you anticipate needing to stay in Bali for an extended period, it’s important to understand the visa extension process. Business visas in Indonesia typically have a limited initial validity period, such as 60 days. 

You can extend your visa for 30 days by visiting the local immigration office in Bali. However, starting the extension process before your initial visa expires is advisable to avoid any complications.

In summary, foreigners planning to apply for a business visa for Bali should know that processing times can vary. They may depend on visa type, nationality, and the embassy or consulate handling the application. 

Starting the visa application process early, staying informed about the latest processing times, and allowing for flexibility in your travel plans will help ensure a smoother experience when obtaining your business visa for Bali.

Guide to Doing Business in Bali & Lombok

Mailchimp Free eBook Bali & Lombok

What to Bear in Mind When Applying for Multiple Entry Business Visa in Bali

  • This type of visa does not allow any work or activities for remuneration
  • Despite its total validity of one year, the holder has to leave the country at the latest after 60 consecutive days of his or her stay in Indonesia
  • The process might take 6 – 10 days if overseen by a professional agency such as InCorp.

For further questions, please send us inquiries using the form below.

Informasi tentang Mendaftarkan Perusahaan di Bali

Semua orang pastinya pernah mendengar tentang Bali. Tapi, belum semua tahu bahwa Bali telah menjadi salah satu pasar yang paling berpotensi di Asia Tenggara. Perekonomian Bali terus berkembang dengan pertumbuhan mencapai 6,24 persen pada tahun 2016. Pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor informasi dan komunikasi (9,15 persen); mengubah “Pulau Dewata” menjadi “Pulau Pengusaha”.

Continue reading “Informasi tentang Mendaftarkan Perusahaan di Bali”

Kehidupan Seorang Digital Nomad di Bali

Bali merupakan basecamp-nya para digital nomads. Kebiasaan seorang digital nomad yaitu menghabiskan waktu berbulan-bulan di luar negeri, berpindah destinasi, dan mencari pendapatan untuk biaya hidup melalui kerja online.

Atmosfer pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewa ini sedang dalam perjalanan untuk menjadi destinasi top. Apa yang membuat pulau ini begitu digemari? Artikel ini akan menjelaskan singkat jawaban yang Anda cari.

Yang Harus Anda Lakukan Sebelum Berkunjung

Jika Anda baru mulai mencoba untuk hidup nomaden, maka Anda membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan segalanya. Meninggalkan negara Anda dalam semalam merupakan keputusan yang sangatlah berani; tentunya akan memberikan Anda pengalaman yang menarik dalam hidup Anda. Tetapi, berbeda halnya jika Anda ingin mendirikan bisnis.

#Membeli atau menyewa

Kehidupan yang minimalis atau seadanya adalah pelajaran yang pasti Anda dapatkan dalam kehidupan nomaden. Akan terdengar mustahil menyusun segala keperluan Anda dalam satu atau dua tas. Faktanya, hal itu mungkin dan jelas terjadi. Anda akan kesulitan menemukan barang kebutuhan Anda tersedia di sepanjang daerah yang Anda kunjungi saat berpetualang. Untuk itu, Anda perlu mempersiapkannya dari rumah; pakaian dengan western-size,alat elektronik, obat, dll. perlu Anda masukkan dalam daftar barang bawaan.

#Visa

Mengurus visa Indonesia memang terbilang sulit; pastikan Anda memiliki jenis visa yang sesuai. Pada umumnya, terdapat beberapa jenis visa yang biasanya digunakan oleh digital nomads.

  • Bebas Masuk 30 Hari

Terdapat 169 negara yang dapat memasuki Indonesia tanpa menggunakan visa; untuk masa kunjungan selama 30 hari. Anda dapat memperpanjang visa ini, tetapi tidak dapat mengubah jenis visa menjadi jenis lainnya. Anda harus meninggalkan Indonesia dalam 30 hari.

  • Visa Kedatangan 60 Hari

Visa Kedatangan dapat berlaku untuk 30 hari dan dapat diperpanjang untuk tambahan 30 hari lagi. Tetapi, perlu Anda ingat, 30 hari yang dimaksud bukan terhitung satu bulan. Untuk menghindari Anda tinggal terlalu lama, alangkah baiknya Anda menghitung waktu kunjungan dengan benar. Setelah waktu Anda berakhir Anda harus segera keluar dari Indonesia.

  • Visa Sosial Budaya

Dengan menggunakan Visa Sosial Budaya Anda dapat tinggal di Indonesia selama 2 bulan. Anda dapat memperpanjang masa kunjungan visa untuk 30 hari tambahan. Anda diberikan kesempatan untuk memperpanjang visa selama 4 kali secara total. Untuk itu, Anda membutuhkan surat undangan/sponsor dari pihak Indonesia. Sponsor tersebut dapat berupa individu ataupun perusahaan.

#Tempat untuk Tinggal

Bali merupakan pulau yang terbilang kecil. Tetapi, tempat ini memiliki area yang cukup luas untuk tinggal, kecuali Anda seorang digital nomad. Turis dapat tinggal di-manapun, sedangkan digital nomad hanya terbatas pada beberapa area karena jaringan internet yang belum tersedia di seluruh area Bali. Kualitas internet telah berkembang dan memiliki koneksi stabil dalam beberapa tahun belakangan ini. Tetapi hanya 2 area yang menjadi tempat favorit para digital nomads – Ubud dan Canggu.

Keuntungan

Tempat co-working, Dojo di Canggu dan Hubud di Ubud, terkenal di kalangan para digital nomads. Internet cepat, aktivitas waktu senggang, dan zona bersantai merupakan esensi dari hub ini. Akan tetapi, yang memberi nilai lebih adalah inovasi, kreativitas, dan suasana yang kometitif dari banyak profesional yang akan Anda temui. Lingkungan co-working yang positif dan nyaman ini akan menginspirasai Anda mempelajari hal baru untuk pengembangan diri Anda menjadi sukses.

Kerugian

Dengan popularitas dari suasana dan alamnya, daerah Canggu dan Ubud tidak hanya menarik perhatiandigital nomad. Ubud dan Canggu merupakan salah satu tempat favorit bagi para turis yang berkunjung ke Bali. Di area tersebut Anda bisa melihat perbedaan antara warga lokal dan turis; menyadari bagaimana para turis tertipu. Akan tetapi, mempelajari setidaknya sedikit Bahasa Indonesia (termudah di dunia) atau tinggal dalam waktu yang cukup lama, Anda akan belajar untuk menghindari situasi tersebut. Pada awal masa tinggal, Anda dapat mengamati bagaimana cara hidup warga lokal.

Biaya Hidup Para Digital Nomads

Jika Anda bertanya pada 100 orang tentang pengalaman mereka tinggal di Bali, Anda akan mendengar 100 jawaban yang berbeda. Beberapa digital nomads akan berkata bahwa Anda dapat bertahan hidup dengan biaya yang cukup kecil, atau Bali termasuk tempat yang memiliki biaya hidup yang mahal. Kedua jawaban tersebut tidak salah.

Peralatan yang dibutuhkan para warga asing telah tersedia di berbagai toko. Pelajaran yoga, menu makanan vegetarian, atau makanan mentah; Anda dapat memilikinya dengan harga dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dibanding makanan, produk, dan layanan lokal.

Anda perlu berhati-hati dengan banyaknya godaan dimana-mana. Kenyataan dimana Anda bisa menjadi kaya dalam semalam akan membuat Anda susah menolak godaan tersebut; Anda dapat membeli lebih dibanding bila Anda tinggal di kampung halaman Anda. “Semakin meningkat pendapatan Anda, semakin banyak pula akan yang Anda keluarkan”. Kalimat tersebut dapat mencirikan kenyataan hidup di Bali. Jika Anda datang ke Bali untuk menghemat, Anda akan merasa kesulitan untuk melakukannya.

Jika ada yang ingin Anda tanyakan sebelum pindah ke Bali, silakan hubungi kami. Tim kami akan senang membantu Anda.

Alasan yang Menjadikan Bali Destinasi yang Tepat untuk Freelancer

Traveling tidak pernah semudah zaman sekarang. Persyaratan untuk masuk ke Indonesia sudah tidak seketat dulu; koneksi Internet yang stabil bisa Anda temukan di hampir semua tempat. Anda merupakan pekerja freelancer? Anda membutuhkan suasana baru untuk mengumpulkan ide-ide baru menarik? Artikel ini memberikan Anda informasi salah satu destinasi favorit yang cocok untuk Anda – Bali.

Kenapa Anda Perlu Pindah

Kehidupan freelancer yang identik dengan pekerjaan kreatif menjadi sasaran banyak generasi muda sekarang ini (generasi Y dan Z). Akan tetapi, bekerja sebagai freelancer tidak semudah dan se-menyenangkan yang Anda bayangkan. Menjadi freelancer Anda harus berhadapan dengan tantangan yang terus-menerus dan dengan pendapatan yang tidak pasti. Jika Anda tidak tahu bagaimana menjalani hidup yang seimbang dalam situasi yang Anda hadapi, maka Anda akan merasa stress.

Membatasi antara kehidupan pribadi dan kerja Anda merupakan tantangan pertama untuk hidup seimbang. Ketika Anda telah berhasil mengatur waktu Anda dengan baik dan menjalaninya Anda akan merasa efisien dan memiliki kemajuan. Akan tetapi, kedua tugas ini bukan hal yang mudah, terutama jika rumah merupakan tempat bekerja Anda juga. Lebih lagi, pekerjaan datang terus-menerus, dan seorang freelancer sering dikatakan sebagai seorang workaholic.

Untungnya, hal ini bukan menjadi permasalahan besar bagi kebanyakan freelancers di Bali.

Bali dianggap sebagai tempat yang terindah di planet ini. Jadi, Anda tidak perlu heran jika banyak yang tidak ingin menghabiskan waktu mereka di kantor atau rumah. Jika Anda datang ke Bali untuk mengetahui mengapa Bali menjadi destinasi populer, Anda akan berakhir terjebak dengan keindahan yang diberikan.

Dalam gambaran secara umum, kehidupan di Bali tidak sesulit yang Anda bayangkan. Pulau yang terbilang kecil ini menyediakan beragam aktivitas yang bisa Anda gunakan, mulai dari surfing, menyelam, hingga pertunjukan budaya Bali. Waktu kerja Anda bisa diselingi dengan suasana santai; dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan efisiensi kerja Anda.

Keunikan Bali dapat mengubah kehidupan Anda 90 derajat. Bali telah banyak menarik perhatian para digital nomads dan telah membangun rasa kebersamaan yang tinggi diantara mereka. Anda tidak perlu takut, ekspatriat yang sudah terlebih dahulu pindah ke Bali juga menghadapi masalah yang Anda alami sekarang. Anda dapat memanfaatkan pengalaman mereka sebagai solusi permasalahan Anda.

Kehidupan di Bali yang Dapat Memberikan Apa yang Anda Butuhkan

Kebutuhan Anda akan berubah mengikuti perubahan zaman teknologi dan trend yang cepat. Hasilnya, sebagai freelancer Anda pastinya harus gampang beradaptasi dan dituntut untuk up-to-date dengan informasi terbaru yang merupakan pembelajaran Anda. Namun, semua akan terasa mudah bila Anda berada di sekitar orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.

Kehidupan di Bali akan membuat Anda menjadi lebih mudah. Daripada mengikuti webinar, seminar, dan lainnya, di Bali Anda hanya perlu menjadi anggota salah satu start-up hub dan bisa langsung mengikuti pelatihan mereka.

Disamping itu, tidak ada yang lebih mudah dari bertanya. Jika Anda merasa kesulitan untuk bersosialisasi sewaktu di negara asal Anda, di Bali akan jauh berbeda. Satu hal yang perlu Anda tanamkan di pikiran Anda – ekspatriat lain juga orang asing seperti Anda.

Inspirasi yang Mudah Anda Miliki

Apakah Anda sulit untuk memotivasi diri Anda? Jangan khawatir. Walaupun kemampuan untuk memotivasi diri sendiri sangat susah untuk dimiliki, Anda tidak membutuhkannya selama di Bali. Banyak orang yang dapat menginspirasi Anda dengan cerita kehidupannya. Mereka dapat membantu Anda menjadi lebih baik dalam menjalani rencana Anda, terutama dengan tujuan hidup.

Saran Untuk Anda

Bali bukan hanya tempat yang ideal untuk para turis, tetapi juga untuk ekspat yang ingin mencari tempat tinggal permanen yang baru dan menarik. Dilengkapi dengan harganya yang murah, gaya kehidupan di Bali yang seimbang, suasana yang menginspirasi, dan keindahan alam. Jangan kaget bila Anda memutuskan untuk memperpanjang masa tinggal Anda (dengan mengunjungi kantor visa dan melakukan perpanjangan tentunya).

KITAS untuk Freelancer di Bali

Jika Anda ingin menjadi pekerja lepas di Bali, Anda tentu harus memiliki izin yang tepat untuk dapat menghasilkan uang secara sah. Jangan bekerja menggunakan visa bisnis atau visa turis. Untuk para pekerja lepas asing di Bali, Anda dapat memanfaatkan KITAS pekerja lepas atau KITAS hiburan.

Berikut prosedur pengajuan KITAS untuk para freelancer di Bali:

1. Dapatkan TELEX dengan memintanya dari Kedutaan Indonesia di luar negeri dengan menyampaikan dokumen wajib (daftar dokumen lengkap yang dibutuhkan dapat langsung dikonsultasikan dengan tim visa Cekindo)

2. Kepala layanan imigrasi Indonesia di Jakarta akan mengonfirmasi permintaan Anda (prosesnya memakan waktu kurang lebih 10 hari kerja).

3. Dapatkan visa di kedutaan yang sama tempat Anda mengajukan TELEX di luar negeri.

4. Daftarkan KITAS Anda.

5. Setelahnya, Anda harus mengunjungi kantor imigrasi Indonesia untuk pendaftaran visa dalam waktu 7 hari begitu tiba di Indonesia.

6. Setelah pendaftaran berhasil, Anda akan mendapatkan izin masuk kembali (re-entry).

Tim internasional kami akan membantu Anda dengan informasi lebih lanjut mengenai visa dan urusan legal perizinan Anda. Tidak perlu ragu-ragu dan hubungi Cekindo segera untuk berdiskusi dengan konsultan kami.

Panduan Ekspat Memilih Visa Indonesia Untuk Tinggal di Bali

Anda pernah membayangkan berlibur ke Bali? Atau bahkan untuk tinggal dan berbisnis di Bali? Terdengar seperti mimpi yang indah bukan? Akan tetapi, tinggal dan sekedar berlibur ke Bali adalah dua hal yang sangat berbeda. Dalam seketika, mimpi indah Anda berubah menjadi mimpi buruk jika Anda tidak mempersiapkan segalanya, terutama dalam memilih visa Indonesia.

Visa-Free Entry

Tahun 2016 memberikan perubahan besar bagi penduduk dari 79 warga negara. Negara tersebut sudah termasuk kedalam daftarnegara yang dapat memasuki Indonesia tanpa menggunakan visa dalam jangka waktu 30 hari. Hingga sekarang, terdapat total 169 negara yang dapat masuk bebas ke Indonesia tanpa menggunakan visa. Namun, Anda tetap perlu mengingat bahkan waktu 30 hari ini tidak dapat diperpanjang atau diconvert menjadi visa lainnya. Pengunjung harus segera meninggalkan Indonesia setelah masa berlaku habis. Untuk itu, kami tidak menyarankan Anda untuk memilih visa Indonesia ini bila Anda ingin tinggal lebih lama di Indonesia.

Visa Kedatangan – VOA

Jenis visa lainnya adalah visa kedatangan (VOA). Visa jenis ini tidak tepat untuk digunakan oleh para ekspat. Alasannya, visa ini hanya berlaku untuk waktu yang singkat. Dengan visa ini, Anda memiliki waktu 30 hari untuk tinggal di Indonesia dan dapat diperpanjang selama 30 hari lagi. Akan tetapi, 30 hari yang dimaksud tidak sama dengan 1 bulan, dan untuk itu Anda perlu menghitung tanggal tinggal Anda dengan benar.

Kemudahan dalam menggunakan visa ini adalah dalam proses memperolehnya. Anda tidak perlu menyiapkan dokumen-dokumen sebelumnya; VOA dapat Anda beli saat memasuki negara tujuan. Perlu diingat, Anda lebih baik menyimpan bukti pembelian visa karena akan dibutuhkan saat melakukan perpanjangan visa.

Jika Anda memutuskan untuk mengunjungi Bali dalam waktu dekat, memilih visa Indonesia jenis VOA merupakan pilihan yang tepat. Akan tetapi, Anda tidak dapat melakukan kegiatan bisnis apapun (aktivitas beli-jual).
memilih visa indonesia 1

Visa Sosial Budaya

Bali telah menjadi destinasi wisata populer di Indonesia yang menarik banyak wisatawan dunia tiap tahunnya. Hasil dari aktivitas tersebut, warga asing tidak hanya datang ke Bali untuk berbisnis atau berlibur, tetapi juga membantu Indonesia dengan berbagai aktivitas sosial.

Kebanyakan sukarelawan dan digital nomads biasanya datang ke Bali dengan memilih visa Indonesia Sosial Busaya (turis ataupun pebisnis). Untuk mendapatkan visa ini, Anda membutuhkan surat undangan atau sponsor dari pihak Indonesia (individu atau perusaahaan).

Jenis visa ini mengizinkan Anda untuk tinggal selama 2 bulan dan dapat diperpanjang 4x untuk 30 hari tambahan setiap perpanjangannya. Akan tetapi, visa hanya dapat diperpanjang ditempat KTP/passport sponsor Anda. Artinya, jika Anda ingin tinggal lama di Bali, lebih baik sponsor Anda adalah orang Bali.

Visa Bisnis

Bagi warga asing yang ingin tinggal di Indonesia untuk urusan bisnis dan tinggal selama lebih dari 60 hari harus memiliki visa bisnis. Tetapi, memilih visa Indonesia Bisnis bukan berarti Anda dapat bekerja. Sebaliknya, Anda hanya dapat menggunakan visa ini untuk melakukan negosiasi bisnis, tugas kantor, dan pelatihan. Jadi, jika Anda ingin tinggal sebagai ekspat, visa bisnis bukanlah pilihan untuk Anda.

Mana yang harus dipilih?

Kesimpulannya, untuk memilih jenis visa tergantung dari kondisi setiap ekspat, yaitu tujuan kunjungan; Lama tinggal; Memiliki sponsor atau tidak. Jika Anda ingin tinggal di Bali dalam periode yang singkat dan tidak keberatan untuk meninggalkan negara setiap 2 bulan, VOA adalah jawabannya. Visa ini banyak digunakan oleh para ekspat karena tidak perlu kesusahan untuk mengurus sponsor.

Jika tidak, visa budaya, cocok untuk para ekspatriat yang telah memiliki sponsor dan tidak bertujuan untuk berbisnis. Akhirnya, bagI Anda yang bekerja di Indonesia harus mendaftar visa bisnis dan dokumen lainnya (contohnya, izin kerja).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai visa bisa Anda lihat di sini. Anda tidak perlu merasa sungkan untuk menghubungi Cekindo untuk bertanya lebih lanjut atau memberi saran kepada layanan kami. Tim kami hadir untuk membantu bisnis Anda agar menjadi lebih efektif dan mudah dalam pengurusan visa.

Persiapkan Diri Anda Sebelum Memutuskan Pindah ke Bali

Anda sudah memutuskan untuk tinggal di Bali? Pastikan Anda telah mempersiapkan segalanya. Tinggal di Bali bukan sekedar membeli tiket pesawat dan mengurus visa. Berikut fakta-fakta yang Anda perlu ketahui sebelum mengambil keputusan besar.

Biaya Sewa di Muka

Bali memiliki sistem yang berbeda dengan negara barat pada umumya mengenai penyewaan properti. Bila Anda ingin menyewa rumah atau tanah untuk waktu 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan 10 tahun, Anda perlu membayar biaya sewa dimuka. Sistem ini tidak sejalan dengan cara hidup kebanyakan expat yang telah tinggal di Bali. Untuk itu, kami menyarankan Anda untuk melakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum menyewa properti.

Namun, bukan tidak mungkin mendapatkan sewa bulanan, terutama di daerah yang banyak turis. Keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan sewa bulanan tentunya hadir dengan harga yang lebih mahal. Untuk sewa tahunan, biasanya Anda diharuskan untuk membayar 50% dimuka untuk setahun sewa.

Jika Anda berencana untuk membuka bisnis di Bali, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari banyak start-up hub yang bertempat di Denpasar dan Bali bagian selatan. Mereka tidak hanya menyediakan fasilitas ruang kantor terbuka, tetapi juga akomodasi, tempat bersantai, dan laundry.

Membuka Usaha di Bali

Untuk mulai menjalankan usaha di Bali, Anda perlu mendaftarkan perusahaan terlebih dahulu. Jenis badan usaha yang umum dijumpai di Bali yaitu perusahaan lokal (PT), perusahaan asing (PT PMA) dan kantor perwakilan.

Setiap jenis badan usaha memiliki karakteristiknya masing-masing. Misalnya, PT hanya dapat dimiliki oleh penduduk lokal, sementara PT PMA memperbolehkan saham asing hingga 100% (tergantung Daftar Negatif Investasi). Kantor perwakilan menjadi cara termudah memasuki pasar Indonesia dengan terlebih dahulu mempelajari pangsa pasar. Namun, kantor perwakilan tidak bisa melakukan kegiatan jual beli atau kegiatan lain yang mendatangkan penghasilan.

Tinggal di Bali Menggunakan Intuisi, Bukan dengan GPS

Suatu saat, Anda pasti akan mengalami yang namanya. Google Maps dan aplikasi peta online lainnya tidak dapat Anda percaya untuk memandu Anda di kota ini. Bukan hanya datanya yang tidak up-to-date, beberapa jalur juga tidak lagi dapat dilewati, dan masyarakat setempat bahkan tidak peduli dengan jalan satu arah. Akibatnya, destinasi yang hanya membutuhkan waktu 5 menit bisa membutuhkan waktu 3 kali lipatnya. Tetapi, dengan lalu lintas yang padat dan jalanan yang jelek, Bali dapat mengajarkan Anda untuk hidup lebih sabar.

Pada akhirnya, Anda akan memilih untuk travelling tanpa mengggunakan GPS. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan beberapa sistem tanda dan angka jalan yang aneh; Rambu lalu luntas yang tegak lurus (bukan parallel yang digunakan pada umumnya sesuai dengan budaya Anglo); Nama jalan yang dapat berubah tiba-tiba; dan nomor jalan yang melompat-lompat.

Anda tidak perlu pusing untuk mengerti atau mencari penjelasan akan sistem di Bali ini karena tidak akan menguntungkan Anda juga. Anda akan dipenuhi dengan pemandangan yang indah dan menakjubkan bila tinggal di Bali. Mengikuti intuisi dan saran dari warga lokal merupakan strategi yang tepat untuk Anda gunakan, terutama bila Anda menetap di Bali.

Bali Lebih dari Sekadar Denpasar dan Ubud

Meskipun Bali hanyalah pulau kecil, namun banyak tempat yang dapat Anda nikmati selama tinggal di Bali. Walaupun Anda bukan orang yang suka berpetualang, Bali tetap dapat memanjakan Anda. Pemandangan sawah, sunset yang romantis, dan pemandangan mencengangkan lainnya akan membawa Anda keluar dari destinasi yang sudah biasa seperti Denpasar dan Ubud.

tinggal di bali 1

Cekindo akan membantu Anda selama proses permohonan visa untuk Anda dapat menikmati Bali sepuasnya. Terutama bagi Anda yang ingin membuka bisnis dan tinggal di Bali, Anda dapat menghubungi kami untuk konsultasi.