Home Blog Kenali Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan & Fungsi Pentingnya Finance | Operasional Keuangan Kenali Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan & Fungsi Pentingnya InCorp Editorial Team 27 September 2024 7 minute reading time Table of Contents Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Tujuan Laporan Keuangan Bagi Perusahaan 5 Jenis Laporan Keuangan yang Umum Digunakan Ciri-Ciri Laporan Keuangan yang Baik Langkah Membuat Laporan Keuangan Optimalkan Bisnis Anda dengan Laporan Keuangan Berkualitas dari InCorp Laporan keuangan perusahaan adalah jantung dari setiap bisnis. Dokumen ini tidak hanya sekadar kumpulan angka, tetapi juga cerminan kesehatan finansial suatu perusahaan. Bagi para investor, kreditor, maupun pemilik bisnis sendiri, memahami tujuan dan fungsi laporan keuangan adalah langkah krusial dalam pengambilan keputusan. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa laporan keuangan begitu penting dan apa saja yang bisa kita pelajari dari dokumen ini. Baca juga: Perusahaan Perdagangan di Indonesia: Prosedur Resmi Pendirian Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan perusahaan adalah sebuah penyajian informasi akurat mengenai posisi keuangan suatu usaha pada suatu periode tertentu. Dokumen ini mencakup berbagai komponen yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh, mulai dari pendapatan dan biaya operasional hingga investasi dan pendanaan. Laporan keuangan ini dibutuhkan oleh berbagai pihak, seperti pemilik usaha, investor, kreditur, dan pemerintah. Melalui laporan ini, mereka dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kinerja keuangan perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta prospek perusahaan di masa depan. Baca juga: 23 Istilah Akunting, Pajak dan Pembukuan di Indonesia Tujuan Laporan Keuangan Bagi Perusahaan Laporan keuangan perusahaan memiliki peran yang sangat krusial dalam mengelola dan mengembangkan bisnis. Secara garis besar, tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang akurat dan relevan tentang kondisi keuangan perusahaan. Informasi ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk evaluasi, pengambilan keputusan, dan perencanaan bisnis. Berikut adalah tujuan spesifik laporan keuangan: 1. Menyajikan Informasi Keuangan Perusahaan Laporan keuangan berfungsi sebagai “cermin” yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara transparan. Melalui laporan ini, kita dapat melihat secara rinci mengenai aktiva yang dimiliki perusahaan, kewajiban yang harus dipenuhi, serta modal perusahaan. Informasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendapatan dan biaya yang terjadi selama satu periode tertentu, hingga aliran kas masuk dan keluar perusahaan. 2. Mengevaluasi Kinerja Perusahaan Laporan keuangan memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara periodik. Dengan membandingkan laporan keuangan pada periode yang berbeda, manajemen dapat mengidentifikasi tren kinerja, melihat perkembangan perusahaan, dan menilai efektivitas strategi bisnis yang telah diterapkan. Misalnya, dengan melihat laporan laba rugi, manajemen dapat mengetahui apakah perusahaan berhasil mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. 3. Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan bisnis. Misalnya, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi baru, manajemen dapat memeriksa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan memiliki dana yang cukup. Selain itu, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk merencanakan anggaran perusahaan, menentukan harga jual produk, dan mengambil keputusan terkait pembayaran dividen. 4. Menilai Posisi Keuangan dan Likuiditas Laporan keuangan, terutama neraca, memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Melalui neraca, kita dapat melihat seberapa lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas). Informasi ini sangat penting bagi kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman. 5. Memenuhi Kewajiban Pelaporan kepada Pihak Eksternal Perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan kepada pihak eksternal, seperti investor, kreditur, pemerintah, dan regulator. Laporan keuangan yang akurat dan transparan akan meningkatkan kepercayaan pihak eksternal terhadap perusahaan dan dapat memudahkan perusahaan dalam mendapatkan pendanaan. 5 Jenis Laporan Keuangan yang Umum Digunakan Dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan, ada beberapa jenis-jenis laporan keuangan yang umum digunakan, yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas dan transparan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Berikut adalah 5 jenis laporan keuangan yang penting beserta penjelasannya: Laporan Laba Rugi Laporan ini mencatat keuangan laba dan kerugian perusahaan selama periode tertentu. Penjualan dan beban operasional juga dicatat dengan detail, sehingga memudahkan dalam mengukur efisiensi operasional perusahaan. Laporan ini sangat berguna untuk memantau keuntungan atau kerugian perusahaan, serta memberikan gambaran tentang pendapatan bersih setelah semua biaya dikurangi. Laporan Neraca (Balance Sheet) Laporan ini disajikan untuk menunjukkan posisi finansial perusahaan pada waktu tertentu. Neraca ini mencatat harta, kewajiban, dan modal yang dimiliki perusahaan. Laporan ini penting untuk melihat keseimbangan antara aset dan kewajiban, serta kekuatan finansial perusahaan dalam menghadapi tantangan industri. Laporan Arus Kas (Cash Flow) Laporan arus kas memberikan gambaran tentang arus cash flow yang masuk dan keluar dari perusahaan. Ini mencakup aktivitas kegiatan operasional, pembelian, dan transaksi lainnya yang mempengaruhi kas perusahaan. Laporan ini berguna untuk memantau likuiditas perusahaan, terutama dalam kegiatan sehari-hari. Laporan Perubahan Ekuitas (Laporan Perubahan Modal) Laporan ini bergantung pada laporan keuangan lainnya untuk mencatat perubahan dalam modal yang dimiliki perusahaan, baik berasal dari keuntungan, pengurangan modal, atau transaksi dengan pemegang saham. Laporan ini penting untuk mengetahui bagaimana modal perusahaan berubah seiring waktu.Catatan atas Informasi Laporan Keuangan Catatan ini memberikan penjelasan rinci terkait laporan keuangan yang telah disusun. Dalam catatan ini, terdapat penyampaian mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan, serta penjelasan mengenai transaksi atau kondisi keuangan yang mungkin memerlukan klasifikasi lebih lanjut. Ciri-Ciri Laporan Keuangan yang Baik Tidak semua laporan keuangan memiliki kualitas yang sama. Laporan keuangan yang baik memiliki ciri-ciri khusus yang membuatnya dapat diandalkan dan memberikan informasi yang akurat. Transparansi dan Akurasi Data Penyusunan laporan keuangan yang baik harus menjamin bahwa informasi yang disajikan jelas dan bersih dari kesalahan. Setiap transaksi harus dicatat dengan akurat, dan laporan tersebut harus dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Laporan keuangan yang baik harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, baik standar lokal maupun internasional. Hal ini akan memudahkan dalam proses pemeriksaan laporan keuangan. Laporan Arus Kas yang Jelas Laporan arus kas yang baik harus memberikan gambaran yang jelas tentang arus kas masuk dan keluar dari aktivitas perusahaan, terutama dalam kegiatan operasional dan produksi. Informasi ini penting untuk memastikan kelangsungan operasional. Rasio Keuangan yang Stabil Perusahaan yang sehat biasanya menunjukkan rasio keuangan yang stabil. Ini mencerminkan keseimbangan antara penjualan, harta, dan kewajiban. Rasio ini juga membantu mengukur kesehatan keuangan secara keseluruhan. Penyajian Utang dan Aset yang Seimbang Dalam laporan keuangan yang baik, penyajian utang dan aset harus seimbang dan mudah dipahami. Ini memastikan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang dan memiliki cadangan modal yang cukup untuk menjalankan layanan operasionalnya. Langkah Membuat Laporan Keuangan Pembuatan laporan keuangan merupakan proses yang sistematis dan memerlukan ketelitian tinggi. Berikut adalah langkah-langkah umum yang perlu dilakukan: 1. Pengumpulan Data Keuangan Langkah pertama adalah mengumpulkan semua data keuangan yang relevan. Data ini meliputi semua transaksi yang terjadi selama satu periode tertentu, baik itu pendapatan, biaya, investasi, maupun pembayaran. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku besar, faktur, nota, dan dokumen keuangan lainnya. 2. Analisis dan Klasifikasi Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengklasifikasikan data tersebut. Data keuangan perlu dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, seperti pendapatan, biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan lain-lain, dan biaya lain-lain. Klasifikasi data yang tepat akan memudahkan dalam proses perhitungan selanjutnya. 3. Penyesuaian Sebelum menyusun laporan keuangan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap beberapa pos akun. Penyesuaian ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan dan akurat. Contoh penyesuaian adalah penyisihan untuk piutang ragu-ragu, penyusutan aset tetap, dan akrual beban atau pendapatan. 4. Penyusunan Jurnal Setelah dilakukan penyesuaian, data keuangan kemudian dicatat dalam jurnal umum. Jurnal umum merupakan catatan kronologis dari semua transaksi yang terjadi. Jurnal ini berfungsi sebagai dasar untuk memposting data ke buku besar. 5. Pembukuan Data dari jurnal umum kemudian diposting ke buku besar. Buku besar merupakan kumpulan akun yang menunjukkan saldo akhir dari setiap akun pada akhir periode. 6. Penyusunan Neraca Saldo Neraca saldo adalah daftar semua akun dalam buku besar beserta saldonya. Neraca saldo ini digunakan untuk memeriksa apakah total debit sama dengan total kredit. 7. Penyusunan Laporan Keuangan Setelah neraca saldo disusun, langkah terakhir adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang umum disusun adalah: Laporan Laba Rugi: Menunjukkan kinerja finansial perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan Posisi Keuangan (Neraca): Menunjukkan kondisi finansial perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Laporan Arus Kas: Menunjukkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan Perubahan Modal: Menunjukkan perubahan pada modal perusahaan selama satu periode tertentu. 8. Analisis Laporan Keuangan Setelah laporan keuangan selesai disusun, langkah selanjutnya adalah menganalisis laporan keuangan. Analisis ini dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan, auditor, atau pihak eksternal lainnya. Analisis laporan finansial bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta membuat perencanaan untuk masa depan. 9. Penyampaian Laporan Keuangan Laporan keuangan yang telah selesai dan dianalisis kemudian disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. Penyampaian laporan keuangan dapat dilakukan secara fisik atau online. Optimalkan Bisnis Anda dengan Laporan Keuangan Berkualitas dari InCorp Laporan keuangan adalah peta jalan bagi setiap bisnis. Dengan memahami tujuan dan fungsi laporan keuangan, Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik, memantau kinerja perusahaan, dan menarik investor potensial. Ingatlah, laporan keuangan yang berkualitas adalah hasil dari pengelolaan keuangan yang baik. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan Anda, InCorp siap membantu Anda. Read Full Bio Pandu Biasramadhan Senior Consulting Manager at InCorp Indonesia An expert for more than 10 years, Pandu Biasramadhan, has an extensive background in providing top-quality and comprehensive business solutions for enterprises in Indonesia and managing regional partnership channels across Southeast Asia.